TENGGARONG – Suasana haru dan kebahagiaan akan meresap di Kabupaten Kutai Kartanegara seiring dengan mendekatnya pelaksanaan Haul Akbar Habib Tunggang Parangan pada Rabu, 4 Oktober 2023, di Lapangan Makam Tuan Habib Tunggang Parangan Kutai Lama.
Camat Anggana, Rendra Abadi, mengungkapkan bahwa persiapan acara telah mencapai titik tertinggi, menciptakan panggung kerinduan rohani dan kehangatan persaudaraan.
“Pelaksanaan Haul Akbar ini adalah saat yang dinantikan, saat di mana umat Muslim bersatu dalam keberkahan, cinta kasih, dan keimanan yang mendalam. Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan acara yang tak hanya menggugah hati, tetapi juga merajut ikatan persaudaraan yang erat di antara kita,” kata Rendra Abadi.
Persiapan teknis acara, termasuk panggung yang dirancang dengan indah dan sound system yang memberi sentuhan emosional pada setiap kalimat yang diucapkan, telah selesai dengan cermat.
Ratusan undangan telah tersebar ke berbagai lapisan masyarakat, mencakup Bupati Kukar, Edi Damansyah, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar, dan tentu saja masyarakat umum melalui media sosial.
Haul Akbar ini akan mengeksplorasi tema “Maknai Jejak Sejarah Syiar Islam di Kalimantan Timur Untuk Mewujudkan Generasi Islami yang Berkepribadian Aktif, Kreatif, Kompetitif, dan Agamis.” Acara ini akan menampilkan rangkaian kegiatan yang meliputi pembacaan maulid, pembacaan manaqib Tuan Habib Tunggang Parangan, tahlil, dan ceramah agama yang menggetarkan hati.
Namun, Haul Akbar ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan. Acara ini memiliki tujuan lebih dalam, yaitu memperkukuh tali persaudaraan antar umat Muslim di seluruh Kukar dan Kalimantan Timur.
Selain itu, ia juga bertujuan untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi, kedamaian, dan kasih sayang yang disebarkan melalui ajaran Islam, memperkuat keimanan dan ketaqwaan, serta menggali potensi Desa Kutai Lama sebagai pusat spiritual dan budaya yang penuh pesona di Kalimantan Timur.
Oleh karena itu, Haul Akbar Habib Tunggang Parangan Kutai Lama bukan sekadar acara keagamaan, melainkan perayaan kerinduan rohani dan kebersamaan yang mendalam.
Di bawah bimbingan ajaran agung Islam, diharapkan setiap orang yang hadir dapat merasakan kehadiran Ilahi dan memperdalam ikatan persaudaraan di tengah kehidupan sehari-hari mereka, menjadikan acara ini sebagai pengalaman spiritual yang mendalam dan menginspirasi.(ADV/DiskominfoKukar)
