Voxnews

Search
Close this search box.

DPRD Kaltim Soroti Lebih Banyak Wisatawan ke Bali, Dibandingkan ke Berau

Foto: Akses jalan darat Kutim menuju Biduk-Biduk Berau.

Caption: Foto: Akses jalan darat Kutim menuju Biduk-Biduk Berau.

SAMARINDA – Kabupaten Berau dianugerahi dengan kekayaan alam yang indah. Keberadan Pulau Derawan, Maratua, Kaniungan, hingga Labuan Cermin, jadi magnet pelancong berwisata ke Berau.

Hanya saja aksesibilitas yang sulit hingga biaya yang mahal ke destinasi wisata itu, menjadikan wisatawan lebih memilih Bali sebagai tujuan favorit.

Hal itu disoroti Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Adam Sinte. Adam menyebut estimasi biaya yang lebih murah menjadikan Bali sebagai tujuan favorit wisatawan dibandingkan Berau.

“Menuju tempat wisata Berau tidaklah mudah, lantaran minimnya akses infrastruktur jalan dan fasilitas, sarana dan prasarana penunjangnya,” kata Adam, Rabu (25/10/2023).

“Belum lagi biaya transportasi mahal dan sebagainya, ini akan berpengaruh pada jumlah kedatangan wisatawan ke tempat tersebut,” lanjutnya.

Sejak beberapa waktu lalu, DPRD Kaltim telah membuat regulasi berupa Perda terkait jalan khusus tambang batubara dan kelapa sawit. Namun diakuinya, aturan tersebut masih saja kerap dilanggar oleh perusahaan-perusahaan pertambangan dan perusahaan kelapa sawit.

Karena faktanya masih banyak kendaraan operasional tambang batubara dan kelapa sawit yang menggunakan jalan umum untuk aktivitasnya. Padahal dalam aturannya, perusahaan harus menyiapkan sendiri jalan-jalan untuk operasionalnya.

“Kami baru mengesahkan Perda jalan hauling khusus batubara dan sawit. Tapi memang banyak kendala kita. Saya dapat informasi, jalan-jalan kita, jalan negara, jalan provinsi masih dikuasai truk-truk pengangkut CPO dan batubara, padahal Perda kita sudah mengharuskan mereka membuat jalan khusus, kecuali crossing jalan tapi itu harus ada izin juga. Ini harus dibenahi,” tegasnya.

Untuk itu, Adam Sinte mendorong Pemprov Kaltim untuk memperhatikan kondisi tersebut. Mengingat potensi pariwisata dapat memberikan kontribusi ke kas daerah.

“Kalau jalan-jalan sudah mulus, walaupun wisatawan yang datang harus lewat darat, tapi mereka bisa menikmati perjalanan dengan menyenangkan. Yang paling penting adalah kita siapkan rest area untuk beristirahat, itu harus jadi perhatian utama. Jadi mereka bisa singgah di sana, tempatnya juga harus bersih dan nyaman, karena kita sepakat bahwa Kaltim memiliki destinasi wisata andalan bisa di jual,” pungkasnya. (adv)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews