SAMARINDA – Komisi III DPRD Samarinda mengakui pihaknya pesimis dengan alokasi anggaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang meningkat di tahun anggaran 2024. Yakni hingga Rp64 miliar.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar. Pesimis yang ia maksud, alokasi anggaran yang meningkat tidak serta merta memberikan solusi konkret pada persoalan lingkungan di Samarinda. Terutama, pengelolaan sampah.
Deni menilai, pengelolaan sampah di Samarinda masih bersifat reaktif, tanpa didukung oleh data yang memadai dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan spesifik di setiap daerah.
“Anggaran yang besar tidak selalu menjamin penyelesaian masalah jika tidak disertai perencanaan yang baik dan pengawasan yang ketat,” kritiknya.
Menurut Deni, DLH Samarinda perlu berfokus pada penyusunan strategi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Pun perencanaan berasaskan efektivitas anggaran, guna anggaran tersebut teralokasi secara tepat.
“Jika pengelolaan sampah dan isu lingkungan lainnya tidak segera ditangani dengan serius dan menyeluruh, maka kota ini akan terus menghadapi krisis yang semakin berat,” pungkasnya.
Menurutnya, tanpa langkah-langkah strategis yang lebih terorganisir dan berbasis data, masalah sampah yang sudah kronis ini akan terus berulang tanpa solusi yang jelas. (Adv)
