BERAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau menyatakan wilayahnya memiliki potensi terjadinya tsunami. Walaupun, terhitung kecil.
Hal ini lantaran Kabupaten Berau diapit oleh dua lempengan aktif. Yakni, Lempeng Mangkalihat dan Lempeng Tarakan (Laut Sulu). Kedua lempengan tersebut, sampai saat ini berpotensi terjadi pergeseran.
Kabid Kedururatan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat mengakui, memang Kabupaten Berau saat ini memiliki potensi terjadi tsunami.“Potensi itu ada, meskipun terbilang kecil,” ungkapnya.
Meskipun begitu, BPBD Berau mengimbau masyarakat tetap siaga. Mengingat, terjadinya bencana alam tidak bisa diprediksi secara pasti.
“Terlebih lagi, memang kami belum memiliki alat yang bisa mendeteksi potensi tsunami tersebut,” katanya.
Dirinya menjelaskan, bahwa alat pendeteksi tsunami itu harusnya terpasang di daerah Pesisir Selatan Berau dan daerah Kepulauan Derawan.
“Itu wilayah yang paling rawan terjadi tsunami, karena memang lokasinya di daerah pantai,” sambungnya.
Lanjutnya, saat ini pihaknya pun berupaya untuk melakukan mitigasi. Salah satunya melalui sosialisasi kepada masyarakat.
“Khususnya, bagi masyarakat yang berada di wilayah Kepulauan Derawan dan Pesisir Selatan Berau, harus mendapatkan pemahaman soal sikap dan tindakan yang harus dilakukan jika tsunami terjadi,” tuturnya.
Pun, BPBD Berau berencana untuk mengadakan simulasi tsunami sehingga masyarakat bisa lebih siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk. (*)
