SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji, menyoroti kondisi fisik sekolah di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) di Kaltim. Menurut Seno, kondisi ini kontradiksi dengan anggaran pendidikan di APBD Kaltim Tahun 2024 mencapai Rp 4,3 triliun.
Ia mengakui, banyak sekolah yang atapnya bocor, bangku-bangku yang tak representatif, hingga fasilitas yang tidak memadai. Kondisi ini pasti mengganggu proses belajar mengajar pelajar dan guru.
“Kalau secara mutu pendidikan, mereka (daerah 3T)) sudah dididik oleh tenaga pendidik. Akan tetapi, yang menjadi beban teman-teman di daerah 3T itu adalah kondisi fisiknya,”ungkap Seno.
Seno menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tidak memberikan perhatian besar pada pendidikan. Khususnya, sekolah – sekolah di daerah 3T. Padahal, pemerintah daerah harus menganggarkan minimal 20 persen dari APBD untuk sektor pendidikan.
Ia meminta Pemprov Kaltim untuk bisa memberikan khusus pada sekolah di 3T. Baik SMA, SMK dan SLB di seluruh Kaltim.
“Tolong yang tak layak diganti dan dioptimalkan anggaran 20 persen itu,”pintanya.(*)
