BALIKPAPAN – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda, Bahri, menghadiri langsung kegiatan Nusantara Youth Fest 2023 dan deklarasi Sumpah Pemuda di Balikpapan, yang digelar belum lama ini.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kaltim, saya menyambut baik dan memberi apresiai yang tinggi atas digelarnya Nusantara Youth Fest atau Festival Pemuda Nusantara ini,” ucap Bahri dalam sambutannya mewakili Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Mengenai kegiatan tersebut, Bahri menjelaskan bawa ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Sumpah Pemuda yang baru saja dilaksanakan 28 Oktober 2023 lalu. Pada momen tersebut Ia meminta, peringatan ini bisa menjadi ajang motivasi guna menjaga nilai-nilai Sumpah Pemuda.
“Yakni bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang satu, Indonesia. Saya juga perlu mengingatkan bahwa kita patut bersyukur Kalimantan Timur ditetapkan sebagai lokasi pemindahan lbu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Kaltim yang kini dikenal dengan nama lbu Kota Negara (lKN),” katanya.
“Di IKN terdapat suku asli, namun pada saatnya IKN juga akan dihuni penduduk yang datang dari seluruh Nusantara sehingga IKN menjadi daerah yang beragam suku atau etnis, agama, bahasa, seni budaya dan adat istiadatnya yang berbeda-beda,” ujar Bahri melanjutkan.
Dengan beragamnya perbedaan yang akan masuk ke IKN dinilai positif oleh Bahri. Sehingga masyarakat Kaltim diminta untuk tidak mempermasalahkan perbedaan suku, agama dan ras, karena hal itu dapat menimbulkan perpecahan bangsa.
“Justru yang kita inginkan adalah makin kuat dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indoneia (NKRI). Karena itu seni budaya yang kita miliki harus dipelihara dan dilestarikan,” katanya.
Bahri juga menjelaskan, pemuda punya tanggung jawab dalam mengkampanyekan persatuan tanpa memandang suku, agama dan ras.
“Dan hal ini terutama menjadi tanggung jawab para generasi muda. Saya mengimbau jadikan seni budaya Kaltim dan IKN semakin kuat dan terpelihara, juga seni budaya Bangsa Indonesia pada umumnya. Jangan sampai luntur atau terkikis karena mendapat dampak buruk dari seni budaya asing dan pengaruh globalisasi,” ujarnya Bahri menutup sambutan. (Re/Adv Dispora Kaltim)