Voxnews

9 Naga, Legenda atau Fakta? Ini Dia Pengusaha yang Disebut-sebut Sebagai Anggotanya!

Caption: Ilustrasi 9 naga yang disebut-sebut menguasai dan mengendalikan perekonomian indonesia hingga dunia politik.

VOXnews – Indonesia sering disebut sebagai negara yang diperintah oleh konglomerat. Di antara banyak konglomerat yang ada, ada beberapa yang memiliki kekuatan lebih dari yang lain. Seperti legenda yang tak pernah terbukti, kelompok 9 naga disebut-sebut sebagai penguasa Indonesia yang penuh dengan rahasia.

Istilah 9 naga sebenarnya bukan istilah baru. Namun istilah ini kembali menjadi perbincangan saat budayawan Emha Ainun Najib menyebutnya dalam sebuah ceramah.

“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” ujarnya.

Menurut Cak Nun, mereka adalah orang-orang yang mengontrol sistem di Indonesia. Karena kelompok tersebut memiliki pengaruh kuat di bidang masing-masing.

Dalam ranah publik, yang dimaksud Cak Nun adalah 9 Naga, bukan 10 Naga. Sebenarnya, setiap kali menanyakan tentang sosok 9 Naga jawabannya malah menambah kebingungan, bukan memberikan kejelasan.

Jejak 9 Naga atau Gang of Nine bisa ditelusuri sejak Orde Baru. Kelompok ini memiliki konotasi yang negatif dan menakutkan, seperti catatan investigasi Tempo berjudul “Mafia Bisnis” Tommy Winata (2020, hlm 12), mereka menguasai bisnis dari judi, obat bius dan penyelundupan. Bisnis mereka bisa lancar tanpa gangguan karena memiliki pelindung yang kuat.

Selain itu, istilah 9 naga juga kerap terdengar di dunia ekonomi dan bisnis Indonesia. 9 naga merujuk pada sekelompok pengusaha yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Indonesia.

Masing-masing individu ini dikenal sebagai konglomerat, yang mengendalikan berbagai perusahaan besar di negeri ini. Istilah ini mencerminkan pengaruh dan dominasi ekonomi sekelompok individu dalam berbagai sektor usaha di Indonesia. Meski begitu hingga saat ini masih belum terkonfirmasi dengan jelas siapa saja sosok di dalam 9 Naga.

Namun, ada 9 nama pengusaha asal indonesia yang sering disebut-sebut sebagai anggota dari 9 Naga. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya.

 

  1. Robert Budi Hartono

Robert Budi Hartono adalah sosok yang sangat terkenal di Indonesia, terutama sebagai pemimpin di PT. Djarum, perusahaan rokok terbesar di negara ini, dan sebagai tokoh yang berperan penting dalam olahraga bulu tangkis nasional. Selain itu, ia memiliki berbagai bisnis lain, seperti perusahaan elektronik Polytron, investasi di real estate, saham di startup game Razer, serta kepemilikan di Bank Central Asia.

Robert Budi Hartono adalah salah satu dari “9 naga” ekonomi Indonesia dan bahkan menempati peringkat ke-86 orang terkaya di dunia menurut majalah Forbes.

Bersama saudaranya, Michael Hartono, ia mengambil alih kepemimpinan perusahaan dan mengembangkan strategi inovatif yang membawa Djarum ke kesuksesan yang luar biasa. Kemampuannya dalam manajemen perusahaan dan fleksibilitasnya dalam menghadapi perubahan pasar menjadikannya salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia. Pada tahun 2019, kekayaan pribadi Robert Budi Hartono mencapai USD18,6 miliar atau sekitar Rp267 triliun, seperti yang dicatat oleh majalah Forbes.

 

  1. Rusdi Kirana

Rusdi Kirana, seorang konglomerat di bidang penerbangan, juga termasuk dalam pengusaha yang sering disebut sebagai salah satu dari “9 naga” ekonomi Indonesia. Ia adalah pendiri dari Lion Air Group, sebuah perusahaan layanan transportasi yang memiliki sejumlah maskapai, termasuk Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, serta Thai Lion Air. Perusahaan ini beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand dengan lebih dari 120 destinasi penerbangan.

Rusdi Kirana mendirikan Lion Air pada tahun 1999 dengan visi untuk menyediakan penerbangan yang terjangkau dan lebih mudah diakses. Melalui strategi bisnis yang kuat dan ekspansi yang agresif, ia berhasil menjadikan Lion Air sebagai salah satu maskapai penerbangan terbesar di Asia Tenggara.

Keberhasilannya dapat ditemukan dalam kepemimpinan yang visioner dan dedikasinya terhadap kualitas pelayanan. Berkat usahanya, Rusdi berhasil memperoleh kekayaan yang diperkirakan mencapai setidaknya Rp11,9 triliun.

 

  1. Sofjan Wanandi

Sofjan Wanandi adalah pendiri Santini Group. Sebelumnya, perusahaan yang didirikan oleh Sofjan Wanandi bernama Gemala Group. Gemala Group adalah hasil dari penggabungan bisnis otomotif keluarganya yang kemudian berkembang ke sektor farmasi dan kimia. Pada tahun 1988, grup perusahaan ini berhasil mengembangkan operasinya ke empat benua dan juga mulai menekuni bisnis di bidang properti.

Santini Group didirikan pada tahun 1994 dan kini dikelola oleh anak-anak Sofjan Wanandi. Perusahaan ini telah tumbuh pesat di berbagai industri, termasuk perangkat otomotif, infrastruktur, sumber daya alam, pengembangan properti, serta berbagai layanan. Santini Group bahkan telah memiliki saham klub sepak bola Inggris, Tranmere Rovers.

Terbaru, Santini Group dikabarkan juga memiliki saham dari klub sepak bola Inggris Tranmere Rovers. Hal tersebut membuat total kekayaan Sofjan Wanandi mencapai USD610 juta setara dengan Rp8,6 triliun.

 

4. Edward Soeryadjaya

Edward Soeryadjaya adalah anak sulung dari William Soeryadjaya, pendiri PT Astra International. Ia memiliki sejarah bisnis yang mencakup pendirian Bank Summa pada tahun 1990 dan perannya sebagai direktur di Ortus Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang medikal, telematika, perawatan perangkat medis, dan sektor finansial. Dalam upayanya membangun bisnis, Edward Soeryadjaya fokus pada sektor energi, konstruksi, dan pertambangan.

Keberhasilannya terletak pada kemampuannya untuk menemukan peluang di sektor-sektor yang sedang berkembang dan memanfaatkannya melalui strategi bisnis yang pintar dan inovatif.

Selain mendirikan Bank Summa, ia juga menjabat sebagai direktur di Ortus Group. Total kekayaan Edward Soeryadjaya diperkirakan mencapai Rp200,02 triliun.

 

  1. Jacob Soetoyo

Jacob Soetoyo, yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Gesit Sarana Perkasa, adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam lingkaran sembilan naga ekonomi Indonesia. PT Gesit Sarana Perkasa adalah perusahaan properti yang terlibat dalam pembangunan hotel JS Luwansa. Selain bisnis properti, Jacob Soetoyo juga terlibat dalam urusan pemerintahan sebagai Dewan Pengawas di Center of Strategic and International Studies (CSIS).

Jacob Soetoyo tidak hanya berhasil dalam bisnis, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Yang menarik, ia pernah menawarkan rumahnya di Permata Hijau untuk pertemuan Presiden Jokowi dengan perwakilan asing di Jakarta, termasuk Duta Besar Amerika Serikat Robert O’ Blacke, Dubes Myanmar, Dubes Meksiko, Dubes Turki, Dubes Norwegia, dan Dubes Vatikan.

 

  1. James Riady

James Riady adalah salah satu pengusaha yang sering disebut sebagai salah satu dari “9 naga.” Ia adalah anak sulung dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group.

Lippo Group bergerak di berbagai sektor, termasuk real estat, ritel, perhotelan dan rekreasi, kesehatan, pendidikan, media dan berita, telekomunikasi, teknologi digital, serta layanan keuangan. Pada tahun 2018, jumlah kekayaan James Riady yang berasal dari perusahaan yang diwarisi dari sang ayah diperkirakan mencapai Rp33 triliun, menurut kabar yang beredar.

 

  1. Tommy Winata

Tommy Winata dikenal sebagai salah satu dari “9 naga” ekonomi Indonesia setelah mendirikan Arta Graha Group pada tahun 1990. Konglomerat ini mencakup berbagai sektor bisnis, termasuk pertambangan, ritel, media, hiburan, telekomunikasi, dan banyak lainnya. Dengan portofolio bisnis yang luas, Tommy Winata berhasil membangun sebuah empire bisnis yang signifikan di Indonesia.

 

  1. Anthony Salim

Anak dari Sudono Salim, pendiri Salim Group, berhasil menghidupkan kembali perusahaan keluarga yang sebelumnya mengalami kesulitan. Salim Group memiliki berbagai bisnis, termasuk produksi makanan melalui Indofood, serta perusahaan-perusahaan lain seperti Super Indo, Elshinta, Indomaret, dan Supermal Karawaci. Kesuksesan keluarga ini dalam mengelola beragam bisnis mencerminkan kemampuan mereka dalam membangun dan mempertahankan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

 

  1. Dato Sri Tahir

Dato Sri Tahir, yang merupakan menantu dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, adalah pendiri dari Mayapada Group. Salah satu anak perusahaan yang berada di bawah naungan Mayapada Group adalah Bank Mayapada.

Menurut data Forbes tahun 2023, kekayaan Tahir saat ini mencapai USD4,3 miliar atau setara dengan Rp651 triliun. Dato Sri Tahir telah berhasil menciptakan kekayaan pribadi yang besar melalui bisnisnya dalam Mayapada Group.

Itulah ulasan lengkap 9 naga di Indonesia. Sebenarnya masih ada beberapa nama lain, seperti misalnya Aguan atau Sugianto Kusuma (Guo Zaiyuan) pendiri Agung Sedayu Group yang juga disebut termasuk dalam kelompok 9 naga atau bahkan menjadi naga ke-10.

9 naga bukanlah kelompok yang anggotanya tetap, namun lebih kepada sebutan yang diberikan ke mereka karena besarnya pengaruh bisnisnya. Istilah ini juga pertama kali muncul di zaman orde baru yang menggambarkan betapa eratnya hubungan antara pengusaha dan presiden di zaman itu.

Dalam buku Liem Sioe Liong’s Salim Group: The Business Pillar of Suharto’s Indonesia (2014), Richard Borsuk dan Nancy Chng misalnya menyebutkan Salim dan Soeharto memiliki simbiosis mutualisme yang kemudian oleh Sri Bintang Pamungkan seperti dalam bukunya Ganti Rezim Ganti Sistim (2014), disebut melahirkan istilah sembilan naga.

Salim kala itu memulai bisnisnya di sektor impor barang dan menjadi pemasok barang tentara. Karena menjadi pemasok inilah dia bertemu dengan Soeharto yang kemudian menjadi Presiden Kedua Indonesia. Kedekatannya dengan Soeharto membuat bisnisnya semakin berkembang. (*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews