SAMARINDA – APBD Perubahan Kaltim Tahun 2023 tembus di angka Rp 25,32 triliun. Jumlah tersebut meningkat dari anggaran sebelumnya Rp 17,2 triliun. Angka tersebut dituangkan di dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2023.
Gubernur Kaltim, Isran Noor menerangkan, peningkatan APBD tersebut tak lepas dari peningkatan pendapatan daerah. Dari Rp 14,62 triliun menjadi Rp 18,69 triliun. Hal ini disampaikan pada Rapat Paripurna ke-34 di Gedung B Kantor DPRD Kaltim, Senin (18/9/2023).
Selain itu, penerimaan pembiayaan APBD Murni tahun 2023 yang semula Rp2,57 triliun juga naik sekitar Rp4,0 triliun menjadi Rp6,62 triliun dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2022.
“Secara nominal, rancangan perubahan APBD tahun anggaran 2023 telah disetujui secara bersama. Diharapkan dapat mengoptimalkan pendanaan prioritas pembangunan yang kita laksanakan secara berkesinambungan,”jelasnya.
Kenaikan APBD Perubahan ini juga merupakan perwujudan sinergitas antara eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan pembangunan di Kaltim.
“Pemerintah berharap agar sinergi ini terus menjadi lebih baik lagi, demi kepentingan pelaksanaan pembangunan di Bumi Etam. Sehingga, mampu menciptakan kondisi yang lebih baik lagi kedepannya menuju kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kaltim,”harapnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengatakan bahwa kenaikan anggaran ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Ada peningkatan seperti yang dilaporkan pak Gubernur. Namun dari sisi peningkatan tentu ada juga tantangannya kan. Kira-kira apakah peningkatan APBD tahun 2023 ini akan bisa berdampak terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Hasanuddin Mas’ud menambahkan bahwa kenaikan APBD Kaltim tahun 2023 ini harus dikawal bersama oleh semua pihak. “Tantangan ini harus dikawal bersama,”kuncinya.(*)
