Gembong Narkoba Murtala cs Kabur dari Salemba

Ilustrasi Sel Penjara.

Caption: Ilustrasi Sel Penjara.

JAKARTA – Gembong narkoba, Murtala bin Ilyas bersama 6 tahanan lainnya nekat kabur dari Rutan Kelas 1 Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024) pagi lalu. Hal ini menjadi perhatian publik.

Diketahui, 7 tahanan ini melakukan penjebolan terali besi. Peristiwa kaburnya para tahanan itu diketahui pada Selasa (12/11) pagi. Petugas Rutan Salemba yang melakukan pengecekan tahanan mengetahui para tahanan di Blok S kamar 16 tidak ada di tempatnya.

“Ketika petugas sedang melaksanakan pengecekan tahanan (apel pergantian jaga) dengan menghitung jumlah tahanan, ketika hendak menghitung tahanan di Blok S kamar 16, di kamar tersebut tidak terdapat tahanan,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (13/11/2024)-dilansir melalui detik.com.

Petugas Rutan juga mendapati terali besi ventilasi sudah berlubang. Murtala cs diduga kabur dengan menjebol terali besi lubang angin tersebut.

“Dugaan sementara tahanan melarikan diri melalui lubang ventilasi yang digergaji,” katanya

Setelah berhasil menggergaji terali besi tersebut, Murtala cs diduga kabur melalui gorong-gorong saluran air.

“Selanjutnya masuk ke gorong-gorong saluran air yang terdapat terali namun sudah digergaji, yang posisinya di belakang gedung Blok S kamar 16 dan tembus ke selokan luar Jalan Percetakan Negara X,” jelasnya.

Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat Agung Nurbani mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengejar para tahanan kabur ini. Petugas rutan dimintai keterangan dalam rangka investigasi mendalam.

“Jajaran Rutan Jakarta Pusat bersama Ditjenpas siap bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum lain untuk menginvestigasi kasus ini, termasuk meminta keterangan petugas,” ujar Agung Nurbani dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Rabu (13/11).

Agung mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengejar ketujuh orang tersebut. Pengejaran masih terus dilakukan.

DPR RI Sidak Rutan Salemba

Gara-gara kejadian kaburnya gembong narkoba Murtala, Komisi XIII DPR RI langsung melakukan sidak ke Rutan Kelas 1 Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024). Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi XIII, Willy Aditya.

Pihaknya ingin mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di rutan tersebut terkait dengan tahanan yang kabur 2 hari lalu.

“Ya, kami masuk dahulu, mengecek, melihat, mendengar dahulu, nanti baru kami sampaikan hasil sidaknya,” kata Willy saat tiba di rutan tersebut.

Menurut dia, banyak hal yang ingin dilihat terkait dengan penyebab tahanan kabur dari rutan tersebut. Selain itu, Komisi XIII DPR ingin mengecek seperti apa daya tampung dan kelayakan standar pengamanan pelaksanaan di rutan itu.

“Satu faktor kenapa bisa lari? Kedua tentang kapasitas, terus tenaga atau sumber daya manusia yang menjaga tempat itu seperti apa?” ujar dia.

Willy mengatakan, dalam UU Keimigrasian, pihaknya telah menambahkan aturan petugas imigrasi dalam konteks kedinasan. Dia ingin melihat dan mengidentifikasi jenis konflik dan kerumitan dari masalah yang ada terlebih dulu.

“Jadi kami tidak pengen gegabah, tapi kami ingin kemudian semuanya bisa lebih tepat sasaran, lebih efektif, efisien dalam proses pengelolaan,” ucap Willy.

Dia mengungkapkan, juga dimungkinkan adanya reguler check-in, mengenai kondisi fisik dan sebagainya. Hal itu, menurut dia, perlu dilakukan untuk mengetahui titik-titik masalah itu berada di mana.

“Jadi kami masih dalam proses meng-categorize. Soft approach dan hard approach kita lakukan dua-duanya. Soft approach untuk kemudian apa, ya untuk melihat tadi yang saya bilang selama ini cuma soft skill,” jelasnya.

“Kita harus juga melihat bagaimana kemudian pengembangan spiritual dan mental di dalam lapas itu juga penting. Karena prosesnya bagaimana nanti ketika mereka reintegrasi, tidak mendapatkan stigmatisasi, tapi bisa langsung kembali ke masyarakat seperti biasanya,” katanya.

Lebih lanjut Willy mengatakan pihaknya akan membentuk panitia kerja (panja) pemasyarakatan. Namun, menurut dia, pihaknya akan menggelar rapat dengan mitra kerja terlebih dulu.

“Kita sudah sepakati, tinggal kita bentuk, kita selesaikan dulu dengan semua mitra kerja. Lalu kemudian mungkin ada 1-2 kali RDPU mungkin untuk mendapatkan masukan baru kemudian kita kick off panja,”tutupnya.(*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews