SAMARINDA – Setelah sekian tahun merawat seekor Harimau Sumatera milik majikannya, nyawa Surianda (27) malah berakhir di cakar hewan buas yang dirawatnya itu.
Surianda ditemukan tewas dalam keaadan yang mengenaskan oleh istrinya di sebuah rumah mewah di Jalan Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara pada Sabtu (18/11/2023). Saat ditemukan, kondisi jasadnya telah terkoyak habis, yakni dengan kepala yang hancur, serta bagian tangan dan kaki yang terpisah dari badannya.
Pria malang itu diterkam oleh harimau milik majikannya saat hendak memberi makan. Surianda memang sudah tiga tahun bekerja di rumah majikannya itu. Di sana ia bertugas memberikan makan setiap harinya sekitar pukul 10.00 wita kepada kucing besar itu.
Adik korban, Hanifah membenarkan hal tersebut. Kakak laki-lakinya itu sebelum ditemukan tewas, sempat di antar oleh sang istri ke rumah bernomor 99 itu. Namun ada yang janggal saat sang istri mengantarkan korban. Jika biasanya Surianda mengajak sang istri masuk, tetapi kali ini ia justru meminta sang istri untuk menunggu di luar.
“Dia bilang tunggu saja. Nggak lama. Karena mereka mau ke acara nikahan teman,” jelas Hanifah saat ditemui wartawan di lokasi.
Setelah lama menunggu, sang istri malah curiga sebab Surianda tak kunjung keluar. Khawatir, sang istri pun menyusul ke dalam rumah dengan maksud mencari suaminya itu.
Wanita yang tengah hamil tua itu lantas terkejut membeku, usai mendapati suaminya berlumuran darah di dalam kandang harimau. Saat itu juga istri korban langsung berteriak histeris dan keluar mencari pertolongan.
“Kakak Ipar saya langsung lari keluar karena sempat dilarang pergi. Kakak Ipar saya langsung melapor ke Polsek Sungai Pinang,” jelas Hanifah.
Hanifah menjelaskan, memang kandang harimau itu memiliki dua pintu. Dan diduga salah satu pintu tak terkunci, sehingga hewan buas itu berhasil kabur dan menerkam pria yang selama tiga tahun merawatnya itu.
Kata Hanifah, selama satu bulan belakangan ini kakaknya itu sudah hendak mengundurkan diri. Namun terus ditahan oleh pemilik harimau itu.
“Katanya takut. Harimaunya sering mau nerkam. Tapi bosnya enggak percaya. Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat gym kalau berhenti kasih makan Harimau,” ungkapnya.
Hanifah menegaskan bahwa pihak keluarganya berharap kasus ini dapat diproses secara hukum.
“Karena jelas lalai. Kakak saya harus ngasih makan secara manual,” tegasnya.
Saat berita ini tayang, jasad Surianda telah berada di RSUD AW Syahranie Samarinda. (*)