SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Samarinda, Ahmad Vananzda menyoroti persoalan kelangkaan distribusi elpiji 3 kilogram atau melon. Lantaran hingga saat ini, antrian panjang masih terlihat di seluruh pangkalan.
Menurut Ahmad, Pertamina tidak melakukan pendistribusian elpiji 3 kilogram dengan maksimal. Sehingga banyak warga yang kesulitan mendapatkan gas subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi mereka yang berhak.
“Pendistribusiannya sepertinya tidak merata. Bisa jadi Pertamina menempatkan tabung-tabung gas di daerah yang penduduknya sedikit, sementara di daerah yang padat penduduk, suplai justru kurang,” jelas Ahmad.
Namun, dirinya juga menyoroti berbagai persoalan yang dikeluhkan masyarakat Samarinda. Ia mengakui di seluruh dapil Kota Samarinda memiliki keluhan yang hampir sama.
Seperti infrastruktur dasar seperti air bersih, listrik, pendidikan, dan kesehatan masih menjadi perhatian utama. Keluhan ini juga menjadi perhatian seluruh 45 anggota DPRD Samarinda.
“Pasti yang itu-itu saja. Mungkin masalah yang umum ya, itu mungkin masalah air, PDAM, masalah listrik, masalah-masalah infrastruktur, masalah pendidikan dan sosial. Termasuk masalah-masalah yang lain hampir sama, karena memang itu juga yang mereka keluhkan,”papar Ahmad.
Walaupun begitu, Ahmad mengapresiasi upaya Pemkot Samarinda yang mencoba menekan permasalahan-permasalahan di daerah. Tetapi tidak dipungkiri, masyarakat tidak bisa langsung 100 persen puas.(ADV/DPRD SAMARINDA)