Voxnews

KBCF Akan Gelar Temu Perempuan, Buktikan Kaum Hawa Juga Bisa Kelola Hutan

Foto :Manager PHBM KBCF, Hendra Putra (kiri) didampingi Direktur KBCF, Mukti Ali serta Project Officer Program PSPGM, Irmah Rusjal (kanan).

Caption: Foto :Manager PHBM KBCF, Hendra Putra (kiri) didampingi Direktur KBCF, Mukti Ali serta Project Officer Program PSPGM, Irmah Rusjal (kanan).

SAMARINDA – Kawal Borneo Community Foundation (KBCF) mendorong peran anak muda khususnya perempuan untuk dapat turut melestarikan dan melindungi hutan. Hal ini dinilai penting sebab anak muda dan perempuan masih minim dalam pengelolaan hutan.

Manager PHBM KBCF, Hendra Putra mengatakan bahwa minimnya pengelolaan hutan dari anak muda dan perempuan dikarenakan adanya paradigma masyarakat. Yang menyatakan jika hutan hanya dikelola dan diakses oleh orang dewasa terlebih kaum laki-laki saja.

Hal inilah yang mendorong KBCF untuk turun membuat program Perhutanan Sosial bagi Perempuan dan Generasi Muda (PSPGM).

“Program ini bertujuan untuk membuktikan jika bukan hanya laki-laki saja yang dapat mengelola atau masuk hutan. Tetapi perempuan juga bisa masuk dan mengelola hutan secara langsung,” ucap Hendra saat ditemui wartawan di kantor KBCF yang berada di Jalan P Suryanata, Samarinda pada Sabtu (9/9/2023).

Kata Hendra, program ini bertujuan untuk mendorong partisipasi serta peran anak muda terkhususnya kaum hawa dalam mengelola hutan.

“Karena banyak yang bilang perempuan itu nggak bisa masuk hutan atau bahkan turun langsung mengelola hutan. Kita ingin menghilangkan paradigma ini,” ungkapnya.

Project Officer Program PSPGM, Irmah Rusjal menambahkan, bahkan melalui program ini telah terbukti ada beberapa perempuan yang telah berhasil mengelola dan masuk langsung ke hutan.

“Disana mereka mengembangkan hutan desa, hutan adat. Ada beberapa yang sudah membuktikan dan langsung turun lapangan. Lewat program ini juga membuktikan perempuan bisa masuk hutan,” jelas Irmah.

KBCF juga dikatakan Irmah telah aktif mendampingi Kelompok Perhutanan Sosial yang berada di 3 desa yang ada di 3 kabupaten/kota yang berbeda.

Di antaranya, Desa Karangan Dalam, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur; Kampung Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan.

KBCF berhasil mendorong Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) perempuan untuk membuat beberapa produk turunan berbasis komiditi hasil hutan.

“Perempuan-perempuan ini juga telah berhasil mendorong Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) perempuan untuk membuat beberapa produk turunan berbasis komiditi hasil hutan,” paparnya.

Lewat kesuksesan kaum hawa ini dalam mengelola hutan, KBCF dikatakan Irmah juga akan menggelar kegiatan Temu Perempuan. Kegiatan ini akan digelar di Swiss Bell Hotel Samarinda pada tanggal 12 hingga 13 September 2023 mendatang.

“Tujuan utama kegiatan Temu Perempuan tuntuk menyebarluaskan cerita agar dapat menjadi inspirasi bagi kelompok lain bahwa Perhutanan Sosial mampu dikelola oleh perempuan dan generasi muda,” pungkasnya. (*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews