SAMARINDA – Beberapa waktu terakhir, marak terjadi kasus perundungan siswa di sekolah. Hal ini pun turut menjadi sorotan DPRD Kaltim.
Akhmed Reza Pahlevi, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, memaparkan salah satu akar permasalahan yang memengaruhi perilaku bullying adalah kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila.
Pelajaran Pancasila seharusnya menjadi landasan penting dalam mendidik generasi muda tentang etika, moralitas, serta penghargaan terhadap keberagaman.
Namun, kurangnya penekanan pada nilai-nilai ini dalam kurikulum pendidikan telah menciptakan kekosongan. Yang menyebabkan anak-anak kurang memiliki pemahaman tentang pentingnya menghormati dan merangkul perbedaan.
“Ketika pelajaran Pancasila absen dalam kurikulum pendidikan. Anak-anak kehilangan pedoman moral yang kuat,” kata Reza, Rabu (1/11/2023).
Reza menegaskan, pentingnya memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada guru ketika anak-anak bersekolah.
Sementara di rumah, peran orang tua adalah memberikan nilai-nilai moral dan mendampingi perkembangan anak-anak dengan penuh kasih sayang.
“Kerja sama yang baik antara guru dan orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Ini menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang, dimana anak-anak dapat belajar dari berbagai sumber nilai, baik di sekolah maupun di rumah,” tegasnya.
Untuk mengatasi permasalahan seperti bullying, Reza menekankan perlunya menghidupkan kembali profil pelajaran Pancasila dan moral di sistem pendidikan. Hal ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dan tidak akan memberikan hasil instan.
Ia berharap dengan pendekatan ini, akan ada langkah konkret untuk mengatasi permasalahan seperti bullying. Serta, menciptakan generasi muda yang lebih sadar akan nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam masyarakat. (adv)