SAMARINDA – Meski prestasi olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di tingkat nasional melalui ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) cukup baik, namun bagi Dinas Pemuda dan Olahraha (Dispora) Kaltim tidak mudah melahirkan atlet-atlet berkualitas yang potensial.
Sebagai Kadispora Kaltim, Agus Hari Kesuma menyebutkan bahwa menciptakan prestasi hingga ke tingkat internasional khususnya dunia, perlu adanya kerja keras yang ekstra dalam waktu yang cukup lama.
“Butuh waktu hingga satu dekade atau 10 tahun untuk melahirkan atlet yang berkualitas,” ucap AHK, belum lama ini.
Ia berpendapat, untuk melahirkan atlet berprestasi diperlukan kerja keras yang dilakukan, baik itu dari pengurus cabor, pelatih maupun atlet. Selain itu perlu memakan waktu yang tidak sebentar yakni sekitar 10 tahun.
AHK menjelaskan mengenai Peraturan Presiden (Perpres) yang diterbitkan terkait kehadiran Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Nomor 86 Tahun 2021 memiliki tujuan jelas. Yakni untuk pembinaan olahraga ke depan yang terfokus sejak dalam kandungan.
“Artinya, DBON dibentuk untuk melahirkan atlet masa depan yang dilakukan sejak usia dini,” katanya menjelaskan.
AHK menambahkan, upaya untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia adalah bagian dari strategi membangun karakter dan harga diri bangsa.
“Prosesnya ketekunan, kerja keras, memiliki komitmen, konsistensi dari seluruh pemangku kepentingan olahraga nasional. Pembinaan dan pengembangan olahraga nasional memerlukan waktu yang panjang dan terencana,” ujar AHK. (Re/Adv Dispora Kaltim)
