TENGGARONG – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengambil langkah proaktif dalam mendukung peningkatan mutu kebun sawit di wilayahnya. Pada Kamis (5/10/2023), Disbun Kukar meluncurkan Program Penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B) dengan tujuan merapikan data lahan perkebunan masyarakat dan memberikan kepastian Hak Pengelola Lahan (HPL).
STD-B, yang diperkenalkan oleh Disbun Kukar, tidak hanya mencatat kepemilikan lahan dan luasnya, tetapi juga informasi penting seperti asal-usul benih yang digunakan dalam budidaya sawit. Program ini memungkinkan para petani mendapatkan sertifikat yang tidak hanya memudahkan pemasaran hasil kebun, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang lebih baik dengan perusahaan-perusahaan di wilayah ini.
Sekretaris Disbun Kukar, Taufik Rahmani, mengungkapkan bahwa STD-B adalah langkah konkret dalam mendukung sertifikasi kebun petani.
“Melalui STD-B, kami berharap para petani dapat mengurangi penggunaan bibit palsu dan memastikan kebun mereka menggunakan bibit unggul. Program ini juga akan membantu dalam pendataan pendapatan petani sawit,” katanya.
Disbun Kukar telah menargetkan penerbitan 200 sertifikat STD-B tahun ini. Hingga saat ini, lebih dari 352 petani di Muai telah menerima sertifikat tersebut. Proses pendataan masih berlangsung dengan fokus pada kebun rakyat yang belum terlibat dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Wilayah-wilayah seperti Muai, Kembang Janggut, Genting Tanah, Loa Sakoh, Muara Kaman Ilir, Bunga Jadi, dan Jonggon aktif berpartisipasi dalam program ini. Sentra-sentra sawit seperti Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut, hingga Tabang menjadi sorotan utama Disbun Kukar.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung petani sawit dalam meningkatkan kualitas kebun mereka. Program STD-B ini adalah langkah awal yang sangat positif dalam mencapai tujuan tersebut,” tandasnya.(ADV/DiskominfoKukar)
