Jelang Masa Kepemimpinan Bupati-Wabup ASKB, Sayid Anjas Soroti PR Pembangunan Daerah di Kutim

Wakil Ketua sementara DPRD Kutai Timur, Sayid Anjas.

Caption: Wakil Ketua sementara DPRD Kutai Timur, Sayid Anjas.

SANGATTA – Wakil Ketua sementara DPRD Kutai Timur (Kutim), Sayid Anjas menyoroti banyaknya PR yang harus diemban oleh Bupati dan Wakil Bupati Kutim selanjutnya. Lantaran, masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki selama kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang (ASKB).

Menurut Sayid Anjas, masa kepemimpinan ASKB meninggalkan banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh pemimpin berikutnya. Ia berharap, pemilihan kepala daerah ke depan dapat berjalan lebih baik, baik dari sisi pelaksanaan maupun hasilnya.

“PR-nya banyak sekali ya, jadi kami berharap pemilihan ke depan ini lebih baik lagi lah,” ujar Sayid Anjas di Kantor DPRD Kutim, Jumat (16/08/2024).

Salah satu isu utama yang menjadi sorotan Sayid Anjas adalah terkait pembangunan berkelanjutan yang dikenal dengan istilah multi years contract (MYC).

Menurutnya, salah satu kegagalan signifikan di era kepemimpinan ASKB adalah tidak ada satu pun proyek MYC yang berhasil diselesaikan dengan baik. Hal ini menjadi catatan serius yang perlu diperhatikan oleh kepemimpinan berikutnya.

“Pembangunan yang diharapkan dengan MYC itu tidak ada satupun selesai. Itu diharapkan kepemimpinan baru jangan lagi terjadi seperti ini,” tegas Sayid Anjas.

Ia menambahkan, jika memang kontrak multi-tahun tidak bisa diimplementasikan dengan baik, maka sebaiknya pemerintah daerah fokus pada proyek-proyek dengan kontrak tahun tunggal.

Dengan demikian, pembangunan dapat lebih terarah dan diselesaikan sesuai target waktu yang ditentukan. “Kalau memang tidak bisa bikin MYC, bikin saja tahun tunggal. Supaya kita bisa lebih fokus, saya rasa itu yang paling penting,” lanjutnya.

Sayid Anjas juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang tepat dalam setiap proyek pembangunan.

Ia mengingatkan bahwa keberhasilan sebuah pemerintahan tidak hanya diukur dari berapa banyak proyek yang direncanakan, tetapi juga dari bagaimana proyek-proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Dalam konteks ini, evaluasi terhadap program-program pembangunan di era ASKB menjadi sangat penting. Tidak hanya untuk menilai keberhasilan atau kegagalan, tetapi juga untuk menjadi pelajaran bagi pemerintahan selanjutnya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama,” tutupnya.(ADV/DPRD KUTIM)

Loading

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews