SAMARINDA – Nasib nahas dialami oleh seorang pria paruh baya bernama Bahar (54). Pria yang berprofesi sebagai buruh pengangkut barang itu seketika tewas di tempat usai kepalanya terhantam portal penghalang di Jembatan Achmad Amins (eks Mahkota II). Peristiwa berdarah ini terjadi pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 09.00 wita.
Kala itu, Bahar bersama rekan kerjanya yakni Pardin (28) baru saja mengambil barang di kawasan Palaran. Usai mengambil barang keduanya pun hendak berangkat menuju daerah Sambutan melewati Jembatan Achmad Amins menggunakan mobil bak terbuka.
Sebelum berangkat, Pardin sempat meminta kepada Bahar agar duduk di kursi penumpang. Namun ajakan itu ditolak oleh Bahar.
“Sempat saya suruh duduk di depan (kursi penumpang) tapi dia nggak mau,” ucap Pardin saat dikonfirmasi.
Karena harus mengantarkan barang, mereka pun akhirnya berangkat. Sesampainya di Jembatan Achmad Amins tiba-tiba saja Pardin mendengar suara benturan nyaring di bagian belakang mobil, tepatnya di bagian bak. Namun hal itu tak ia gubris dan melanjutkan perjalanan menuju Jalan Sejati, Sambutan.
Tanpa ia sadari, ternyata bunyi benturan itu merupakan Bahar yang kepalanya terhantam oleh portal jembatan.
“Saya sempat dengar ada benturan keras. Saya tetap jalan. Pas saya sampai mau bongkar barang baru saya liat sudah terbaring dia (Bahar). Dahinya berdarah nggak tahu kena portal di mananya,” ungkapnya.
Melihat temannya yang sudah bersimbah darah itu, Pardin kemudian membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun, nahas nyawa Bahar sudah tak terselamatkan lagi akibat benturan keras itu.
“Sudah saya bawa ke rumah sakit tapi ternyata sudah meninggal,” jelasnya.
“Saya kurang tahu saat kejadian dia dalam posisi duduk atau berdiri,” tambahnya.
Dari kejadian itu, Bahar langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dirgahayu. Jenazah Bahar rencanaya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Buton, Sulawesi Tenggara untuk dimakamkan. (*)