Hai Vox and Voxy ! Kalian pernah nggak sih pada saat berkendara, merasa tidak fokus, tapi tetap bisa sampai di tujuan? Atau pernah lupa apa yang kalian lakukan selama perjalanan? Jika ya, mungkin kalian sedang mengalami fenomena yang disebut dengan tubuh autopilot.
Tubuh autopilot adalah kondisi di mana tubuh melakukan sesuatu secara otomatis tanpa memerlukan kesadaran atau perhatian penuh. Tubuh autopilot biasanya terjadi saat kita melakukan aktivitas yang rutin, monoton, atau tidak menantang, seperti berkendara, mandi, atau menyikat gigi.
Jangan su’udzon dulu Vox and Voxy ! Karena kondisi ini sebenarnya memiliki manfaat kok, ya meskipun ada bahaya juga.Hehehe.
Kondisi ini bisa menghemat energi otak dan memungkinkan kita untuk melakukan beberapa hal sekaligus. Namun, tubuh autopilot juga bisa berbahaya, terutama saat berkendara, karena bisa menurunkan kewaspadaan, konsentrasi, dan respons kita terhadap situasi yang tidak terduga.
Apa yang Terjadi di Otak Saat Tubuh Autopilot?
Mode autopilot tampaknya dijalankan oleh sekumpulan struktur otak yang disebut default mode network (DMN). DMN adalah jaringan otak yang aktif saat kita tidak melakukan apapun, seperti berbaring, bermimpi, atau berkhayal.
DMN juga berperan dalam memori, imajinasi, dan pengambilan keputusan. Saat kita melakukan sesuatu yang tidak membutuhkan pemikiran, DMN akan mengambil alih kendali dan membuat kita melakukan hal tersebut secara otomatis.
Sementara itu, ada jaringan otak lain yang disebut task positive network (TPN), yang bertugas untuk mengatur perhatian, kognisi, dan eksekusi tugas. TPN aktif saat kita melakukan sesuatu yang membutuhkan fokus, seperti belajar, berhitung, atau bermain game.
TPN dan DMN biasanya bekerja secara berlawanan, yaitu saat satu jaringan aktif, jaringan lainnya akan menurun aktivitasnya. Namun, ada penelitian yang menunjukkan bahwa kedua jaringan ini bisa bekerja secara bersamaan dalam kondisi tertentu.
Salah satu kondisinya adalah saat kita berkendara. Saat kita berkendara, kita membutuhkan TPN untuk mengawasi jalanan, mengatur kecepatan, dan menghindari rintangan. Namun, saat kita sudah terbiasa dengan rute atau situasi lalu lintas, kita bisa beralih ke mode autopilot dan membiarkan DMN mengendalikan tubuh kita.
Bagaimana Cara Menghindari Tubuh Autopilot Saat Berkendara?
Meskipun tubuh autopilot bisa membantu kita berkendara dengan lebih mudah, kita tetap harus berhati-hati dan tidak sepenuhnya pasrahkan kendali mobil kepada sistem autopilot. Kita harus tetap waspada dan siap menghadapi kondisi yang tidak terduga, seperti hewan yang melintas, lampu merah, atau kecelakaan.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari tubuh autopilot saat berkendara:
1. Kalau kalian sudah merasakan lelah, mengantuk atau stres, mending berhenti sebentar deh ! Istirahat sejenak, atau bisa juga minum kopi agar segar kembali.
2. FOKUS! FOKUS! FOKUS! Jangan deh kalian lagi nyetir,apalagi sendiri ya, nyambi makanlah minumlah atau main handphone dan merokok, duh BIG NO ya Vox and Voxy !
3. Boleh sih boleh berkendara sambil menikmati lagu favorit, asalkan jangan menggunakan volume yang keras-keras ya ! Jangan pula pilih musik yang malah bikin moodmu hancur atau bosenin.
4. Jangan berkendara dengan kecepatan yang sama terus-menerus. Sesekali ubahlah kecepatan, jalur, atau rute kalian untuk menambah variasi dan tantangan.
5. Jangan berkendara dengan jarak yang terlalu dekat atau terlalu jauh dengan kendaraan di depan kalian. Jaga jarak yang aman dan sesuaikan dengan kondisi lalu lintas.
6. Jangan berkendara dengan pola yang bisa diprediksi. Sesekali lakukan hal yang tidak biasa, seperti berhenti di tempat yang baru, mengambil jalan pintas, atau mengubah arah.
Kalau tips ini kalian ikuti, yakin deh Vox and Voxy bisa mengurangi risiko tubuh autopilot. Stay safe ya selama berkendara !
Penulis : Tim Vox
