SAMARINDA– Pemerintah Kota Samarinda resmi meluncurkan Tugu Pesut, Ikon baru kota ini menghiasi Simpang Empat Mal Lembuswana, Jalan Pahlawan. Pembangunan tugu ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 dengan total anggaran Rp1,1 miliar.
Tugu Pesut memiliki konstruksi baja setinggi 8 meter yang dibalut kabel plastik daur ulang. Selain tugu, area di sekitarnya juga dilengkapi dengan lampu sorot, jalur pejalan kaki, dan area hijau yang dirancang untuk mempercantik kota sekaligus memberikan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan tugu Pesut Mahakam dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Uwim Mursalim mengatakan, proyek itu telah selesai dikerjakan terhitung Sabtu (27/12/2024).
“Saat ini warga Samarinda sudah bisa menikmati ikon baru ini, yang menampilkan gambaran tubuh Pesut Mahakam,” ujar Uwim.
Tugu Pesut merupakan simbol dari ikan Pesut, Pembangunan tugu ini bertujuan untuk mengingatkan dan melestarikan keberadaan ikan pesut.
“Ya itu salah satu tujuannya menampilkan kembali ikan khas Sungai Mahakam yang populasinya hampir punah,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sebelum konstruksi dimulai, terdapat tiga desain yang diajukan oleh tim perencana kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Desain yang dipilih adalah yang kini berdiri megah.
“Informasinya begitu dari tim perencana. Namun kami hanya bertugas sebagai pelaksana saja,” ujarnya.
Dinas PUPR Samarinda mengalami kesulitan dalam memilih bahan, terutama kabel plastik daur ulang.
“Bahkan yang memasang juga bukan tukang sembarangan melainkan seniman-seniman dari Bali,” singkatnya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai keberadaan Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha yang sebelumnya berada di lokasi simpang Mall Lembuswana itu, Uwim mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyimpan tugu tersebut.
“Tugu yang lama masih ada kami simpan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Asrida