SAMARINDA – Program makanan gratis yang dijanjikan Presiden Prabowo saat kampanye telah melalui proses uji coba di beberapa daerah, termasuk Kalimantan Timur (Kaltim).
Anggota DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry mengatakan program ini harus tersinergi dengan pemerintah daerah dan dilengkapi dengan penambahan anggaran untuk memastikan makanan yang disediakan bergizi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Jadi kalo misalnya dari pusat itu 10.000 mungkin 5.000 sampai 7.000 di cover oleh provinsi atau kabupaten sehingga yang turun kepada penerima itu betul-betul bergizi. Jangan sampe makanan bergizi tapi faktanya kurang maka dari itu kita harapkan adanya kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah pusat,provinsi dan kabupaten kota,” ungkap Sarkowi saat diwawancarai wartawan Voxnews.id.
Sarkowi menekankan pentingnya evaluasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat, yang saat ini bernilai sebesar Rp10.000 di masing-masaing daerah.
“Namun, perlu diingat bahwa biaya hidup di setiap daerah itu berbeda-beda oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian harga dan anggaran untuk setiap wilayah,” katanya.
Dalam hal ini, dikatakan Sarkowi peran pemerintah daerah sangat penting untuk menimbang terkait penambahan anggaran guna mendukung program makan siang gratis.
“Saya dengar dari pj gubernur itu 17.000 sangat mencukupi, harapanya nanti kami dari DPR juga akan membahas itu kita akan mengkaji berapa untuk anggaran makan gratis untuk wilayah Kaltim,” pungkasnya. (*)
Penulis: Asrida