Voxnews

Apa Itu Hilirisasi ? Dampak dan Tantangannya untuk Indonesia

Ilustrasi hilirisasi. (Voxnews.id)

Caption: Ilustrasi hilirisasi. (Voxnews.id)

Hai Vox dan Voxy ! Baru-baru ini pesta demokrasi yang dibalut dalam Pemilu 2024 sudah selesai digelar. Nggak jarang para calon selalu menggaung-gaungkan soal hilirisasi di Indonesia.

Bagi para calon, hilirisasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan, sebab mengingat tujuan negara kita menjadi Indonesia emas di tahun 2045 mendatang.

Tapi, Vox dan Voxy tahu nggak sih apa itu hilirisasi ? Dan apa dampaknya untuk indonesia ?

Bagi yang belum tahu, Hilirisasi adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan dapat bersaing di pasar global. Hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat daya saing industri.

Hilirisasi juga telah menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia sejak tahun 2010 sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Hilirisasi meliputi berbagai sektor, seperti pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan.

Mengapa Hilirisasi Penting ?

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, mulai dari mineral, perkebunan, pertanian, perikanan, hingga energi baru dan terbarukan.

Namun, selama ini Indonesia hanya mengandalkan ekspor bahan mentah yang memiliki nilai jual rendah dan tidak memberikan manfaat optimal bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan transformasi ekonomi yang berorientasi pada nilai tambah, yaitu hilirisasi.

Hilirisasi juga telah menjadi salah satu isu utama dalam pemilihan presiden 2024. Para calon presiden dan calon wakil presiden berlomba-lomba menawarkan program hilirisasi yang berbeda-beda, mulai dari hilirisasi tambang, hilirisasi pertanian, hilirisasi perikanan, hingga hilirisasi digital.

Mereka menyadari bahwa hilirisasi adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita USD 23.000 dan produk domestik bruto (PDB) USD 7 triliun.

Hilirisasi juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.

Lalu, Apa Saja Contoh Hilirisasi yang sudah ada di Indonesia?

Indonesia telah melakukan hilirisasi di berbagai sektor, seperti pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan, dan kehutanan.

Beberapa contoh hilirisasi yang telah dilakukan oleh Indonesia antara lain:

* Pembangunan smelter untuk mengolah bijih tembaga, nikel, dan bauksit menjadi logam murni atau paduan logam yang dapat digunakan untuk industri manufaktur. Smelter ini telah meningkatkan nilai ekspor Indonesia dari USD 2,1 miliar menjadi USD 33,8 miliar per tahun6, menciptakan 71.500 lapangan kerja di Sulawesi Tengah, dan mengurangi ketergantungan pada impor logam.

* Pengembangan industri minyak sawit, karet, dan kakao yang tidak hanya menghasilkan CPO, lateks, dan bubuk kakao, tetapi juga produk turunan seperti oleokimia, ban, dan cokelat. Industri ini telah meningkatkan nilai ekspor Indonesia dari USD 23,6 miliar menjadi USD 150 miliar per tahun, memberikan pendapatan bagi 16 juta petani, dan mendukung program biodiesel 30 persen.

* Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk pertanian, perikanan, dan kelautan yang tidak hanya menghasilkan beras, jagung, ikan, dan rumput laut, tetapi juga produk olahan seperti tepung, pakan, minyak, dan kosmetik. Industri ini telah meningkatkan nilai ekspor Indonesia dari USD 29,8 miliar menjadi USD 100 miliar per tahun, mengangkat kesejahteraan 40 juta nelayan dan petambak, dan memanfaatkan potensi laut yang luas.

Apa Saja Dampak dan Tantangan bagi Indonesia untuk Hilirisasi?

Meskipun memiliki banyak manfaat, hilirisasi juga memiliki dampak negatif dan tantangan yang perlu diantisipasi dan diatasi. Berikut ini beberapa di antaranya:

Dampak negatif:

* Membutuhkan investasi besar dan waktu lama untuk membangun infrastruktur dan fasilitas pengolahan. Hal ini dapat menimbulkan masalah pembiayaan, perizinan, dan koordinasi antara pemerintah dan swasta.

* Menimbulkan masalah lingkungan akibat limbah dan polusi dari proses pengolahan. Hal ini dapat merusak ekosistem, mengancam kesehatan masyarakat, dan menimbulkan konflik sosial.

* Menghadapi tantangan pasar global yang kompetitif dan dinamis. Hal ini dapat mempengaruhi permintaan, harga, dan kualitas produk hilirisasi Indonesia.

Tantangan:

* Memperbaiki tata kelola dan regulasi yang mendukung hilirisasi. Hal ini meliputi penyederhanaan birokrasi, pemberian insentif, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan penegakan hukum.

* Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam hilirisasi. Hal ini meliputi peningkatan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan inovasi.

* Meningkatkan kerjasama dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Hal ini meliputi pembentukan kemitraan, jejaring, dan forum komunikasi.

Jadi, Hilirisasi adalah cara Indonesia menciptakan keajaiban ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki. Hilirisasi telah memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian, lapangan kerja, dan daya saing industri Indonesia.

Namun, hilirisasi juga memiliki dampak negatif dan tantangan yang harus dihadapi dengan bijak. Oleh karena itu, hilirisasi memerlukan komitmen, kerjasama, dan inovasi dari semua pihak yang terlibat.

So Vox dan Voxy ! Setuju nggak kalau Indonesia melakukan hilirisasi ?

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews