SAMARINDA – Komisi II DPRD Kaltim menekankan Pemprov Kaltim perlu melakukan sinkronisasi kawasan peternakan dengan kabupaten/kota.
Sapto Setyo Pramono, Anggota Komisi II DPRD Kaltim, mengatakan sinkronisasi ini dilakukan dengan maksud memiliki rencana jangka panjang untuk menciptakan kawasan peternakan berkelanjutan.
“Kita harus tuntaskan dulu mengenai pembagian wilayah terkait fokus kita terhadap kawasan peternakan di Kaltim,” kata Sapto, Rabu (8/11/2023).
Saat ini terdapat tujuh daerah yang diproyeksi untuk sektor peternakan di masing-masing kabupaten/kota. Ketujuh daerah ini dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok peternakan ayam, sapi dan babi.
Kelompok pertama hanya diisi Kota Samarinda yang akan difokuskan ke peternakan ayam bertelor. Kelompok peternakan sapi akan difokuskan pada beberapa kabupaten seperti Berau, Kutai Timur (Kutim) dan Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser. Sedangkan kelompok peternakan babi berada di Kutai Barat (Kubar).
Pihaknya mendorong supaya wilayah-wilayah peternakan juga dapat terbagi fokusnya sesuai dengan potensi yang ada.
Selanjutnya, kawasan peternakan masuk bergabung dengan kawasan pertanian dan perkebunan.
“Jadi harus diperjelas kawasannya yang mana-mana saja sehingga nanti programnya juga bisa tepat sasaran, harus disinkronisasikan dengan kabupaten/kota,” jelasnya.
Mengenai perhatiannya terhadap sektor peternakan di Kaltim, pihaknya telah membicarakan hal itu dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim untuk berkoordinasi dengan pemerintah di kabupaten/kota.
Untuk sementara waktu ini proses sinkronisasi kemungkinan telah dilaksanakan, Sapto mengakui ke depannya akan dilakukan pembahasan lanjutan. (adv)
