SAMARINDA – Data tahun 2022, Kaltim memiliki 1.038 desa dan kelurahan. Dari jumlah itu, ada 187 desa dan kelurahan di Bumi Mulawarman yang belum teraliri listrik.
Untuk itu, Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim, menyarankan pemprov manfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber listrik di daerah-daerah tersebut.
“Tingkat elektrifikasi kita harusnya sudah di atas 90 persen. kalaupun ada yang belum, saya menduga itu memang daerah yang memang terlalu jauh dengan jalur saluran listrik yang ada,” kata Samsun.
Dari beberapa daerah di Kaltim yang belum teraliri listrik, Samsun membeberkan, beberapa daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sudah mengunakan pembangkit listrik dengan menggunakan bahan baku Energi Baru dan Terbarukan (EBT) atau kerap diketahui energi tenaga surya.
“Kenapa itu tidak dilakukan, saya pikir itu bisa dilakukan dengan membangun PLTS Komunal,” jelasnya.
Melihat adanya solusi mengenai permasalahan aliran listrik kepada masyarakat Kaltim, ia juga meminta supaya dapat disikapi dengan keroyokan, artinya tidak hanya menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) atau Pemerintah Kota (Pemkot) saja, melainkan hal itu juga dapat didukung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
“Desa-desa yang memang tidak terjangkau aliran listrik, bisa solusinya dengan memberikan membangun PLTS komunal seperti itu, dan itu bukan hanya tanggung jawab kabupaten, kalau bisa di support juga oleh provinsi,” tegasnya. (adv)