Ekonomi Indonesia Dibilang Bikin Iri Negara Lain, Tapi Pertumbuhannya Kok Ngelambat ?

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara. (Istimewa)

Caption: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara. (Istimewa)

JAKARTA – Pemerintah mengklaim ekonomi Indonesia tetap berada di jalur positif meski pertumbuhan pada kuartal I-2025 menunjukkan perlambatan. Berdasarkan data resmi, Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tumbuh 4,87 persen secara year-on-year (yoy). Angka ini lebih rendah dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,11 persen, namun menurut pemerintah, itu bukan pertanda bahaya.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut bahwa capaian ini justru jadi bahan iri negara-negara lain yang kesulitan tumbuh di tengah situasi global yang tidak menentu.

“Ini kita di-iriin oleh negara lain karena bisa dapat pertumbuhan ekonomi,” ujar Suahasil dalam diskusi publik di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Alih-alih mengakui penurunan ini sebagai alarm waspada, Suahasil justru menyebut bahwa perlambatan ini terjadi karena “kue ekonomi” Indonesia kini lebih besar.

“Jadi bukan pertumbuhannya mengecil, tapi kue ekonominya yang membesar. Aspirasinya lebih tinggi. Kalau kondisi globalnya lagi kalang kabut, bagaimana kita mencari pertumbuhan ekonomi itu? Kita malah dapatkan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Di tengah tekanan global dan ketidakpastian geopolitik, pemerintah juga menyoroti rendahnya inflasi inti yang tercatat di angka 2,4 persen (yoy). Suahasil menilai level ini masih sehat dan menunjukkan kestabilan ekonomi makro.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa rendahnya inflasi disebabkan oleh turunnya harga barang, terutama komoditas pangan. Penurunan ini bahkan membuat angka inflasi bulanan pada Mei 2025 sempat menyentuh level negatif.

“Barang yang rendah itu volatile food, lagi rendah. Bahkan saking rendahnya dia di bulan Mei kemarin sempat negatif,” ungkapnya.

Suahasil mengingatkan agar publik dan pelaku usaha tidak salah membaca data tersebut. Pemerintah, katanya, masih berkomitmen menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat melalui kebijakan yang disesuaikan dengan situasi global.

“Kami akan terus jaga stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kebijakan yang akurat,” tutupnya. (*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews