TENGGARONG — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sektor pendidikan. Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menyebut program ini menjadi prioritas utama sepanjang tahun 2025.
“Program prioritas kita tetap, kalau kita ini kan lebih kepada penyelesaian masalah SPM. Standar Pelayanan Minimal kita,” ujar Thauhid.
SPM pendidikan mencakup berbagai aspek mulai dari sarana dan prasarana sekolah, ketersediaan tenaga pendidik, hingga pemenuhan standar mutu proses belajar mengajar. Thauhid menuturkan bahwa perhatian khusus diberikan pada perbaikan fasilitas fisik dan pengadaan alat penunjang pendidikan di berbagai jenjang.
“Kondisi fisik sekolah, termasuk fasilitas dasarnya seperti ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan, masih menjadi pekerjaan besar. Kita upayakan perbaikan dan pemenuhan secepatnya,” katanya.
Menurutnya, pemenuhan SPM menjadi fondasi penting untuk menjamin kualitas pendidikan yang merata di Kukar. Pemerintah daerah melalui Disdikbud terus mendorong percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pendidikan di wilayah-wilayah yang masih tertinggal secara fasilitas.
Langkah ini juga dibarengi dengan upaya pendataan ulang dan pemetaan kebutuhan di setiap satuan pendidikan, termasuk sekolah di daerah terpencil dan pesisir. Thauhid menyebut bahwa tantangan geografis tidak boleh menjadi alasan terhambatnya layanan pendidikan.
“Seluruh wilayah harus kita sentuh. Tidak boleh ada ketimpangan dalam pelayanan pendidikan. Itu prinsip dasar dari SPM,” jelasnya.
Ia optimistis dengan sinergi antarinstansi, pelibatan masyarakat, dan dukungan anggaran yang tepat sasaran, target pemenuhan SPM bisa dicapai maksimal dalam waktu dekat. Pihaknya juga berencana untuk menjadikan evaluasi capaian SPM sebagai tolok ukur rutin dalam agenda kerja tahunan.
“Kita ingin pada akhir tahun anggaran nanti, progres pemenuhan SPM bisa naik signifikan dan mencerminkan peningkatan kualitas layanan pendidikan kita,” pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)