Voxnews

Dispora Kaltim Lepas Kontingen Benua Etam ke Pomnas Kalsel

Foto: Foto bersama kontingen Pomnas, Dispora Kaltim dan jajaran mitra Dispora.

Caption: Foto: Foto bersama kontingen Pomnas, Dispora Kaltim dan jajaran mitra Dispora.

SAMARINDA – Sebelum menghadapi ajang multi event Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di Kalsel, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) Agus Hari Kesuma (AHK) terlebih dahulu melakukan pelepasan kontingen pada Senin (30/10), di Aula Dispora Kaltim.

Sebanyak 130 atlet Kaltim dari 13 cabor yang dilepas untuk menghadapi Pomnas ke-18, yang rencananya akan dipertandingkan dari tanggal 12-22 November 2023, dimana Kalsel sebagai tuan rumah.

Dalam sambutannya, AHK menyampaikan kepada seluruh atlet harus meraih prestasi sebaik mungkin dengan mengutamakan etika saat berada di daerah lain.

“Pertama yang ingin saya sampaikan bahwa selalu menjaga etika dan tentunya mengutamakan semangat juang. Kedua, perlu teman-teman ketahui bahwa level mahasiswa masih berada di bawah pembinaan kami langsung dari Dispora dan KONI,” ucap AHK.

Kemudian, ia juga berharap untuk persiapan Pomnas berikutnya akan ada pertandingan antar universitas se-Kaltim dan dilanjutkan pemusatan latihan daerah (puslatda). Sebab Agus tidak ingin mengirimkan atlet yang sembarangan.

“Ketiga, tahun kedepan saya mengharapkan kalian itu ada Porprov antar universitas. Keempat, tentunya ada seragam, TC atau Pustalda. Jadi yang dipilih tidak abal-abal,” katanya.

Lebih lanjut, AHK juga berpesan kepada Rektor Unmul dan perwakilan perguruan tinggi yang hadir untuk mendukung program olahraga di tempatnya masing-masing.

Program tersebut difokuskan pada pemusatan latihan khusus bagi atlet, sedangkan yang minimalisnya akademis.

“Artinya kalau 70/30 kita bisa pelan-pelan, sebelumnya kalau pelan-pelan training camp kita bisa latihan online atau nanti saya tanyakan ketua KONI terkait masalah ini karena kalau olahraga itu harus 70/30. 70 latihan belajarnya 30,” kata AHK.

Menurutnya program tersebut bisa berjalan yang kemudian dialihkan ke KONI untuk mengikuti multi event seperti PON. Sehingga ada TC yang berjalan seperti layaknya seorang tentara. “Karena kalau sudah TC harus fokus latihan, doktrinnya tentara,” ujarnya.

Meski memahami sistem akademis pembelajaran di universitas negeri, namun Agus berharap bisa menerapkan konsep 70/30 bagi atlet berprestasi di lingkup perguruan tinggi demi kejayaan olahraga di Kaltim. (Re/Adv Dispora Kaltim)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews