SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan mengkritisi sistem pendidikan nasional saat ini. Ia menilai bahwa sistem pendidikan masih mengadopsi pada kurikulum dari negara-negara Barat. Pun tidak ada perubahan yang signifikan.
Padahal, pendekatan pendidikan yang diterapkan oleh Eropa maupun Amerika tidak relevan dengan kondisi sosial maupun budaya di Indonesia.
“Pendekatan historikal, pendekatan material, semua itu berbeda. Kita bukan bangsa Eropa, dan Indonesia punya realitas sendiri yang harus dipahami dan dijadikan dasar dalam menyusun sistem pendidikan,”kritik Agusriansyah beberapa waktu lalu.
Kurikulum yang tidak kontekstual, lanjutnya, berisiko membuat pendidikan kehilangan arah dan justru menciptakan keterasingan dalam diri peserta didik. Untuk itu, ia mendorong adanya reformulasi kebijakan pendidikan yang berbasis pada kebutuhan lokal, sejarah nasional, serta tantangan masa depan Indonesia.
Ia juga mengingatkan pentingnya literasi digital dan kemampuan menyaring informasi di tengah derasnya arus globalisasi dan revolusi informasi. Namun, Agusriansyah menekankan bahwa kecerdasan intelektual harus diiringi dengan etika.
“Nilai manusia bukan hanya dari kekuatan pikirannya, tetapi juga dari karakter dan integritasnya,” kuncinya. (Adv)