TENGGARONG — Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggenjot revitalisasi dan optimalisasi Posyandu sebagai bagian dari program dedikasi Kukar Idaman. Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi bayi, balita, dan ibu hamil, harus terus diperkuat.
“Ini bagian dari pelaksanaan program Kukar Idaman, khususnya dalam keluarga peduli kesehatan. Kita ditugasi untuk mengawal optimalisasi fungsi Posyandu,” ujar Arianto.
Sejak 2023 hingga 2024, DPMD Kukar telah membangun sekitar 50 hingga 60 persen dari target unit yang direncanakan. Untuk tahun 2025, pihaknya kembali mengalokasikan pembangunan sebanyak 16 unit Posyandu di berbagai kecamatan dan desa.
“Target kita sekitar 55 sampai 56 unit. Meskipun ini masih jauh dari total 799 Posyandu yang ada di Kukar, kami terus berupaya maksimal,” tambahnya.
Posyandu yang dibangun oleh DPMD Kukar mengacu pada standar fasilitas kesehatan dari Dinas Kesehatan. Arianto menjelaskan bahwa sinergi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah desa dan masyarakat, menjadi kunci kelancaran pembangunan.
“Ada desa yang menyiapkan lahan, ada juga masyarakat yang menghibahkan tanah. Itu jadi prioritas utama kami,” terangnya.
Pihak DPMD juga menyesuaikan skala prioritas pembangunan berdasarkan tingkat kepadatan penduduk serta jumlah kunjungan bayi dan balita ke Posyandu. “Kami tidak bisa membangun semua sekaligus karena keterbatasan anggaran. Maka, kita prioritaskan wilayah yang paling membutuhkan,” ujarnya.
Arianto menegaskan bahwa upaya ini tak hanya soal fisik bangunan, tetapi juga peningkatan kualitas layanan Posyandu agar benar-benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat. “Revitalisasi ini harapannya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa,” pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)