SAMARINDA – Kolaborasi dagang antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mencatatkan transaksi fantastis senilai lebih dari Rp1 triliun. Misi dagang ini mencakup berbagai sektor, dari perdagangan hingga investasi, dan menjadi bukti kuatnya potensi sinergi antar daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
“Kita bersyukur adanya misi dagang antara kedua provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Timur,” ujar Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, saat ditemui di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Sabtu (10/5/2025).
Selain itu, Seno Aji mengungkapkan bahwa misi dagang ini tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi juga menjadi wujud nyata dari upaya memperkuat pasar dalam negeri.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai komoditas diperdagangkan, termasuk makanan dan minuman, produk fashion, telur ayam konsumsi, sapi dan karkas ayam, produk olahan perikanan, serta bahan baku restoran. Untuk investasi, sektor yang dilirik adalah crude palm oil (minyak kelapa sawit) dan wood pallet (pelet kayu).
“Syukur Alhamdulillah banyak komoditas dari Kaltim yang terjual, terutama sawit dan batu bara yang sudah menjadi produk andalan kita,” Jelas Seno.
Berdasarkan data transaksi, Jatim mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp598,953 miliar, pembelian senilai Rp230,099 miliar, serta nilai investasi mencapai Rp224,094 miliar.
“Mudah-mudahan dari tahun ke tahun angka transaksi ini dapat meningkat,” harap Seno.
Melihat potensi besar dari kerja sama ini, orang nomor di provinsi Kaltim itu menambahkan pihaknya berencana memperkuat keterlibatan pelaku usaha kecil dengan mendorong produk UMKM lokal masuk ke pasar Jatim.
“Kami sekarang mendorong UMKM dari Kaltim mengirimkan produk, supaya bisa terjual juga di Jatim,” ungkapnya. Kita dorong UMKM Kaltim bangkit, sehingga mereka bisa menjadi andalan bagi Kaltim,” Tutup Seno Aji.
