Voxnews

Tak Hanya di Percintaan dan Pertemanan, Toxic Relation Juga Ada di Lingkungan Keluarga!

Foto: Ilustrasi Toxic Family. (Istimewa)

Caption: Foto: Ilustrasi Toxic Family. (Istimewa)

Hai Vox dan Voxy ! Setiap hubungan, tidak hanya di percintaan dan pertemanan, pasti ada yang namanya toxic relation. Kondisi ini pun bisa terjadi di hubungan keluarga. Bisa antar orang tua dan anak, maupun sesama saudara. Untuk di lingkungan keluarga, namanya toxic family .

Toxic Family merupakan istilah yang menggambarkan kondisi dimana anggota keluarga yang berprilaku saling menyakiti anggota lainnya, baik itu secara lisan maupun verbal. Bisa terlihat ketika seseorang tersebut mementingkan ego masing-masing dan membuat masalah di keluarga semakin rumit. Kondisi ini mengakibatkan anggota keluarga lain tersakiti

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini, Vox and Voxy ! Kalau berdasarkan penelitian dalam Journal of Family Medicine and Disease Prevention, ada 8 faktor yaitu :

1. Orangtua yang abusive, bersikap otoriter atau sering memanjakan anak;
2. Adanya campur tangan dari keluarga besar untuk urusan tertentu;
3. Peristiwa kehidupan yang kurang menyenangkan, misal perceraian;
4. Anak mempunyai penyakit kronis atau sebagai penyandang disabilitas;
5. Ada anggota keluarga yang memiliki gangguan kepribadian;
6. Status ekonomi dan sosial keluarga;
7. Value yang sudah ada di keluarga;
8. Keluarga yang sebelumnya sudah mempunyai sifat toksik.

Kalian bisa mengalami toxic family ketika kalian merasakan beberapa ciri-ciri. Seperti kontrol yang berlebihan atau bisa dikatakan overprotektif, tidak ada rasa sayang maupun empati, tidak pernah dihargai hingga selalu dikritik, keluarga yang lebih sering menuntut dibandingkan dukungan, perilaku yang kurang menyenangkan (fisik, verbal atau emosi), kebutuhan yang tidak terpenuhi, serta saling serang satu sama lain.

Dengan kondisi yang tidak sehat ini, akan membuat kesehatan mental kalian terganggu. Bisa dalam jangka waktu yang sebentar, bisa juga lama. Bahkan, bisa membentuk pola pikir kalian terkait konsep “keluarga” itu sendiri.

Toxic Family bisa memicu Gangguan kesehatan mental seperti stress, kecemasan, perasaan tak aman dan introvert. Segala bentuk perlakuan yang buruk, kata-kata kasar dan sifat yang kurang patut dicontoh akan terekam terus-menerus dalam otak dan menimbulkan aura negatif. Keadaan keluarga pun terlihat negatif dan tak nyaman.

BAGAIMANA MENGHADAPINYA ?

Dikarena hubungan keluarga menjadi hal yang tidak semudah putuskan pacar, ada beberapa cara yang bisa kalian lakukan ketika kalian dihadapkan anggota keluarga yang toxic. Yuk Cek !

1. Your Problem is Not My Problem

Secara ekstrem, kalian bisa menganut pola pikir “bodo amat”. Ketika kalian berada di posisi mengetahui adanya permasalahan keluarga yang bukan dalam ranah kamu, kamu tidak perlu turun tangan atau tidak usah ikut campur.

2. Tidak Apa-Apa Untuk Menolak

Berbicara keluarga, ada kalanya kalian merasa tak enak untuk menolak jika diminta sesuatu atau harus mencapai sesuatu oleh keluarga toxic. Kalian harus bisa memulai memberanikan diri untuk menolaknya, jika memang apa yang diminta tidak sesuai dengan kalian.

Khusus untuk orang tua, kalian bisa kok menolak dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu alasannya. Sehingga orang tua pun mengerti alasan mengapa kalian menolak keinginan mereka.

3. Filter Apa yang Harus Dikatakan

Kalian bisa kok memilah apa saja topik sensitif yang tidak perlu diceritakan pada keluarga. Karena bisa jadi, padahal topik tersebut biasa saja, menjadi masalah ketika dihadapkan dengan keluarga toxic.

4. Beradaptasi

Yah…mungkin ini susah untuk dipraktekkan. Tapi bisa menjadi solusi tanpa harus memutuskan hubungan keluarga. Kalian bisa pahami gerak-gerik mereka, memahami sifat dan karakter anggota keluarga, dan beradaptasi bagaimana bersikap kepada mereka.

5. Konsultasi dengan Ahlinya

Jika memang kondisi toksik ini terus terjadi dan dampak ke psikis maupun fisik kalian tidak bisa terkontrol, lebih baik berkonsultasi kepada psikolog untuk mencari solusi. Minimal, bisa meringankan beban pikiran kalian.

Pada dasarnya, keluarga menjadi orang paling terdekat kalian dan menjadi “rumah” kalian. Rumah akan nyaman, apabila lingkungannya nyaman.

Penulis : Tim Vox

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews