Gerakan 1 September di Samarinda Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Massa

Caption: Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi MAHAKAM dipukul mundur oleh aparat kepolisian. (Voxnews.id)

SAMARINDA – Aksi unjuk rasa Gerakan 1 September yang digelar massa Aliansi MAHAKAM di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur berakhir ricuh, Senin (1/9/2025) sore. Sekitar pukul 16.00 Wita, aparat kepolisian menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk memukul mundur massa.

Kericuhan dipicu pelemparan botol minuman dan batu oleh sebagian demonstran ke arah halaman gedung DPRD. Polisi kemudian merespons dengan tindakan tegas untuk membubarkan massa.

Akibat gas air mata, sejumlah peserta aksi kocar-kacir hingga mengalami sesak napas dan muntah-muntah. Banyak demonstran berlarian ke gang-gang sekitar lokasi untuk mencari tempat aman dari paparan asap.

Sebelum bentrokan terjadi, massa aksi yang terdiri dari mahasiswa, buruh, dan pengemudi ojek online sempat menyampaikan 11 tuntutan kepada anggota DPRD Kaltim. Salah satunya menyoroti penghapusan tunjangan DPR yang dianggap berlebihan.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Kaltim Hassanudin Masud sempat menemui massa untuk menerima aspirasi mereka. dalam paparannya, Ia menegaskan bahwa pihaknya sudah menggelar rapat bersama anggota dewan lain guna membahas tuntutan dari para demonstran.

“Bahkan tadi di dalam saya di dalam bersama dengan para anggota dewan lainnya telah menggelar rapat. Ini juga untuk membahas tuntutan kalian,” ujar Hassanudin.

Di tengah desakan massa, Hassanudin juga sempat meminta kepada para peserta aksi untuk tetap tidak anarkis dan menghormati hukum yang berlaku.

“Aspirasi kalian tetap didengarkan, jadi tolong jangan ada perbuatan anarkis. Saya hadir di depan sini untuk mendengarkan keluhan kalian,” tegasnya.

Meski begitu, pernyataan yang disampaikan oleh Hassanudin Masud tetap tak memuaskan massa. Demonstran tetap menuntut realisasi konkret dari sebelas tuntutan yang mereka ajukan.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan personel TNI-Polri masih bersiaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi kericuhan lanjutan. (*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

VOXnews