Digentayangi Tuduhan Dinasti Politik, Rudy Mas’ud Buka Suara

Calon Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud saat diwawancarai terkait isu dugaan politik dinasti. (Voxnews.id)

Caption: Calon Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud saat diwawancarai terkait isu dugaan politik dinasti. (Voxnews.id)

SAMARINDA – Kerap kali diserang dengan tuduhan politik dinasti, Calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud akhirnya buka suara.

Tudingan politik dinasti itu menggentayangi Rudy Mas’ud lantaran beberapa anggota keluarganya memang selalu berhasil menduduki posisi penting di pemerintahan. Entah menjadi eksekutif, maupun legislatif.

Menanggapi tudingan adanya dinasti politik, Rudy Mas’ud menepis jika tidak ada hal semacam itu yang dilakukannya ataupun keluarganya. Sebab menurutnya semuanya telah sesuai dengan kompetensi maupun kapasitas yang ada.

“Kalau punya kapasitas, kenapa tidak? Ini demokrasi, bukan monarki,” ucap Rudy Mas’ud dalam sebuah wawancara belum lama ini.

Apalagi katanya, posisi penting yang berhasil di dapat dirinya dan keluarganya merupakan hasil dari demokrasi, bukan dari garis keturunan.

Jawaban itu disampaikannya guna menepis dugaan isu liar yang ada di masyarakat terkait politik dinasti di daerah.

Ia juga menyatakan bahwa tudingan politik dinasti tak seharusnya menjadi penghalang bagi seseorang yang memang berkompeten untuk memimpin. Apalagi dikatakannya, dirinya memang sudah memiliki track record lama di bidang politik.

Menurut Rudy, segala pertimbangan terkait demokrasi harus melihat juga dari kapasitas dan kemampuan yang dimiliki kandidat. Sehingga tidak hanya melihat dari sisi hubungan kekeluargaan saja.

Di sisi lain, ia juga mengapresiasi masyarakat Kaltim yang makin cerdas menentukan pilihannya dalam pesta politik Pilkada 2024.

“Masyarakat sudah sangat-sangat cerdas dalam memilih. Mereka memilih yang punya kompetensi, bukan hanya melihat hubungan keluarga,” sebutnya.

Rudy kembali menegaskan bahwa posisi yang berhasil ia raih selama ini merupakan hasil dari kapasitas dan kemampuannya berpolitik, dan bukan karena privilese keluarga.

“Saya yakin masyarakat memilih berdasarkan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki, bukan hanya karena kebetulan saya memiliki saudara di pemerintahan,” tandasnya. (*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews