SAMARINDA – Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan, audit tata kelola perparkiran di kota ini masih berlangsung. Audit tersebut bertujuan untuk menciptakan sistem perparkiran yang transparan dan mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini menghambat optimalisasi pendapatan daerah.
“Tujuan kita bukan untuk mencari kesalahan, tetapi memperbaiki tata kelola agar lebih baik,” ujar Andi Harun, Selasa, 21 Januari 2025.
Audit yang dilakukan oleh Inspektorat ini, menurut Andi, memerlukan waktu karena harus dilakukan secara menyeluruh dan mendalam. Proses ini tidak hanya akan menyoroti kemungkinan pelanggaran, tetapi juga mengidentifikasi kekurangan dalam regulasi dan sistem yang ada.
Andi Harun mengakui, masalah perparkiran di Samarinda sangat kompleks. Praktik parkir liar, kebocoran pendapatan, hingga ketidaksesuaian regulasi menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah kota. Ia juga menyebut perlunya peralihan dari sistem tunai ke sistem non-tunai untuk memastikan transparansi dan mengurangi potensi penyalahgunaan.
“Sistem yang transparan adalah kunci untuk menghindari masalah. Non-tunai menjadi salah satu opsi yang sedang kami pelajari agar lebih efisien,” tambahnya.
Dalam proses ini, Walikota menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk media, untuk mendukung perubahan yang sedang dilakukan. Ia berharap media dapat berperan dalam menjaga komunikasi antara pemerintah dan masyarakat tetap kondusif.
“Berita yang provokatif hanya akan memicu konflik. Media harus menjadi mitra kami untuk memberikan informasi yang berimbang dan mendukung akselerasi pembangunan,” tegas Andi.
Ia pun mengajak masyarakat untuk bersabar dan memberikan dukungan dalam proses perbaikan ini. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan media, Andi yakin sistem perparkiran yang lebih baik dapat segera terwujud.
Penulis: Asrida
