SAMARINDA – Anggota DPRD Samarinda Dapil II, Samri Shaputra, menyoroti perubahan tata ruang di Jalan Pattimura, Samarinda Seberang, yang mengakibatkan sistem drainase lama tertutup dan berujung pada banjir berkepanjangan. Ia menegaskan bahwa persoalan ini harus segera ditangani agar tidak semakin merugikan masyarakat.
Samri mengungkapkan bahwa dulunya sudah ada drainase di kawasan tersebut, namun seiring dengan perkembangan kota dan pembangunan permukiman, banyak drainase yang akhirnya tertutup bahkan dicor oleh warga sendiri. Akibatnya, setiap kali hujan turun, kawasan tersebut selalu kebanjiran.
“Dulu drainase itu ada, tapi karena masyarakat terus membangun, ada yang menguruk, bahkan setelah pembangunan selesai, drainasenya malah dicor sekalian. Akhirnya sekarang air tidak bisa mengalir dengan baik,” jelas Samri.
Akibat tersumbatnya drainase, air hujan tidak memiliki jalur pembuangan yang memadai, sehingga masuk ke rumah-rumah warga dan menyebabkan kerusakan, terutama pada perabotan rumah tangga.
“Setiap kali banjir datang, masyarakat mengalami kerugian besar. Barang-barang mereka, termasuk furnitur, banyak yang rusak,” tambahnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Samri menyatakan telah mengalokasikan anggaran melalui pokok pikiran (pokir) DPRD untuk pembangunan kembali drainase di kawasan tersebut. Ia juga mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar segera memulai proyek ini.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang bagaimana tata ruang kota dikelola dengan baik. Harapannya setelah drainase dibangun kembali, banjir di daerah ini bisa teratasi dan masyarakat tidak lagi mengalami kerugian setiap musim hujan,” pungkasnya.
Dengan adanya pembangunan drainase yang lebih baik, diharapkan masyarakat bisa kembali merasa aman dan tidak khawatir setiap kali hujan turun.(ADV/DPRD SAMARINDA)