TENGGARONG – Pembangunan jalan pertanian terpadu yang menghubungkan Kecamatan Sebulu dengan Muara Kaman mencapai progres 75 persen. Camat Sebulu, Edy Fachruddin, mengatakan bahwa infrastruktur sepanjang 7,8 kilometer tersebut akan membuka akses lebih dari 600 hektare sawah produktif.
“Dulu petani memakai jalan tanah sempit. Saat hujan, hasil panen tertahan karena sulit dilalui. Kini, truk pengangkut padi bisa masuk sampai ke lahan,” kata Edy.
Proyek bernilai Rp12 miliar ini dikerjakan gotong royong bersama Kodim 0906/Kukar. Selain mempercepat proses, keterlibatan TNI juga meningkatkan rasa aman pekerja di lapangan.
Edy menjelaskan, jalan dibuat dengan konstruksi lapen dua lapis dan dilengkapi drainase kiri‑kanan untuk mencegah genangan. Pembangunan dijadwalkan rampung pada akhir Agustus 2025, tepat sebelum musim panen raya.
Tak hanya jalan, program pertanian terpadu Sebulu juga mencakup rehabilitasi jaringan irigasi sekunder, pengadaan alat panen combine harvester, serta pelatihan budidaya padi organik. Balai Penyuluhan Pertanian daerah secara rutin mendampingi petani agar menerapkan Good Agricultural Practices (GAP).
“Kalau akses bagus dan teknik budidaya modern, produksi padi kita bisa naik 15 sampai 20 persen,” tutur Edy.
Ia menargetkan, pada 2026, Sebulu mampu swasembada beras untuk kebutuhan internal kecamatan dan memasok sebagian kebutuhan Kukar. Edy optimistis, kombinasi antara infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM petani akan mengangkat daya saing pertanian Sebulu.
“Kami tidak ingin petani sekadar bertahan, tapi naik kelas, punya akses pasar lebih luas, dan pendapatan lebih tinggi,” pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)