SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim Dapil III (Penajam Paser Utara dan Paser), Fadly Imawan memberikan tanggapannya atas dugaan kasus korupsi penyaluran pupuk subsidi yang ramai di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Ia mengakui dirinya telah curiga telah lama.
Fadly menyatakan, pupuk subsidi di PPU maupun Paser memang terhitung langka. Ia kerap menerima keluhan dari para petani akan hal tersebut.
“Nah ini memang kalau kita di lapangan memang mencurigai adanya permainan dalam distribusi pupuk. Sebenarnya dari dulu kita curiga ada oknum tertentu yang memainkan itu.”
“Dijual ke pedagang tertentu atau pengempuk tertentu, kemudian dari situ baru didistribusikan keluar,”bebernya kepada awak media di Kantor DPRD Kaltim, Jum’at (23/5/2025).
Ia mengecam pelaku yang melakukan tindakan tersebut. Pupuk subsidi seharusnya bisa dinikmati dan dimanfaatkan bagi para petani yang memang berhak. Nyatanya, malah dinikmati dengan orang yang sebenarnya tidak berhak.
“Nah ini masalahnya, sebenarnya dari dulu dan kalau sekarang-sekarang ini menjadi hal yang saya secara pribadi nggak aneh,”kritiknya.
Demi mencegah terjadinya kasus korupsi ini kembali, Fadly mendorong ada perbaikan tata niaga jual-beli pupuk. Sehingga, petani bisa memanfaatkan program pupuk subsidi maupun membeli pupuk dengan harga yang lebih terjangkau.
“Kita mendorong tentang tata niaga jual-beli pupuk ini supaya benar-benar bisa ditata kembali karena sekali lagi ini barang yang diperlukan oleh para petani kita tetapi sulit untuk didapatkan di lapangan,”kuncinya. (ADV)