DPRD Samarinda Dorong Transformasi Angkot Jadi Transportasi Modern dan Kompetitif

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan

Caption: Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan

SAMARINDA – Di tengah menjamurnya layanan transportasi berbasis aplikasi, keberadaan angkutan kota (angkot) di Samarinda kian terpinggirkan. Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, menilai kondisi ini sebagai sinyal perlunya transformasi menyeluruh terhadap sistem transportasi umum kota, bukan sekadar pembinaan biasa.

Dalam pernyataannya di Kantor DPRD Samarinda pada Rabu (7/5/2025), Viktor mengatakan bahwa angkot yang dulunya menjadi ikon transportasi masyarakat Samarinda kini berada dalam posisi terjepit akibat ketatnya persaingan dengan transportasi online.

“Samarinda ini dulunya sangat identik dengan angkot. Tapi hari ini, eksistensinya makin terancam. Mereka jelas kalah bersaing dengan angkutan berbasis aplikasi,” ujarnya.

Alih-alih hanya melakukan pembinaan konvensional, Viktor mendorong pemerintah kota untuk mengambil langkah strategis dalam merombak sistem angkot menjadi lebih adaptif terhadap kebutuhan zaman. Ia mencontohkan beberapa kota lain di Indonesia yang telah mulai mengintegrasikan angkot ke dalam sistem transportasi terpadu dan berbasis digital.

“Bukan sekadar membina, tapi harus mulai merancang sistem baru. Misalnya integrasi trayek, manajemen armada, bahkan penggunaan teknologi. Kalau tidak begitu, angkot akan terus tertinggal,” tegasnya.

Viktor juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda mengalokasikan dana khusus untuk transformasi angkutan umum, tidak hanya untuk pelatihan atau sosialisasi, tetapi juga untuk program revitalisasi armada, pengembangan aplikasi trayek, hingga subsidi operasional.

“Pemerintah harus melihat ini sebagai peluang untuk membangun transportasi publik yang ramah lingkungan, efisien, dan bisa diandalkan masyarakat. Angkot bisa jadi bagian dari itu, asal diberi ruang dan dukungan yang tepat,” katanya.

Menurutnya, keberadaan transportasi umum bukan hanya soal moda alternatif, tetapi juga bagian dari upaya mengurai kemacetan, mengurangi emisi, dan memperluas akses mobilitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kita butuh sistem yang adil dan berkelanjutan. Supaya angkot tidak hanya bertahan, tapi bisa berkontribusi kembali pada kehidupan kota,” pungkas Viktor. (ADV)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews