Camat Sebulu Dukung Penuh Pembangunan Jembatan Kukar Dua

Camat Sebulu, Eddy. (Istimewa)

Caption: Camat Sebulu, Eddy. (Istimewa)

TENGGARONG – Kecamatan Sebulu memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan jembatan di wilayahnya. Camat Sebulu, Edy Fahruddin, menyatakan bahwa jembatan tersebut telah lama menjadi dambaan warga yang selama ini harus menggunakan kapal penyeberangan untuk menuju Sebulu. Edy merasa bersyukur Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) akhirnya mewujudkan impian tersebut, Senin (8/7/2024).

Pembangunan Jembatan Sebulu diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun, dimulai pada tahun 2024 dan diharapkan rampung pada akhir 2025. Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini mencapai Rp 700 miliar, yang akan dibagi selama dua tahun pelaksanaan.

Pada tahap pertama, pengerjaan akan difokuskan pada pembangunan jalan pendekat yang menghubungkan jembatan di Desa Sebulu Modern. Panjang jalan pendekat ini sekitar 2,8 kilometer dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Tahun 2025, pembangunan dilanjutkan dengan konstruksi fisik jembatan yang memiliki total panjang 915 meter dan badan jembatan sekitar 270 meter.

“Semoga pengerjaan berjalan cepat, mengingat pembangunan Jembatan Sebulu berada dalam pengawasan KPK,” kata Edy Fahruddin.

Edy menegaskan bahwa keberadaan jembatan ini akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat sekitar. Arus lalu lintas diharapkan meningkat, terutama karena Kecamatan Sebulu merupakan salah satu akses penghubung ke Kecamatan Muara Kaman dan Kabupaten Kutai Timur, khususnya Kecamatan Muara Bengkal dan Muara Ancalong.

“Transportasi pertanian, UMKM sekitar, dan lintas transportasi antar kabupaten akan diuntungkan. Semoga ekonomi di Sebulu semakin berkembang,” tambahnya.

Namun, Edy juga mengakui bahwa hadirnya jembatan ini akan berdampak pada usaha jasa penyewaan kapal feri penyeberangan. Ia menyarankan agar pelaku usaha penyeberangan mulai mempersiapkan jenis usaha baru sehingga ketika jembatan selesai dibangun, mereka memiliki alternatif ekonomi lain.

“Mereka mungkin perlu mengubah mindset dan membuka usaha lain, seperti usaha properti atau perdagangan,” tandasnya. (*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews