TENGGARONG — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara menaruh perhatian besar terhadap pemanfaatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang belum berjalan optimal. Kepala DKP Kukar, Muslik, mengungkapkan bahwa beberapa TPI yang telah dibangun sampai saat ini belum beroperasi maksimal dan perlu digenjot fungsinya.
“Kita akui ada beberapa TPI yang sudah kita bangun tapi belum termanfaatkan dengan baik. Itu menjadi pekerjaan rumah kita untuk menyelesaikannya,” ujar Muslik.
Menurutnya, tantangan dalam pengelolaan TPI bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga menyangkut pengelolaan, dukungan sumber daya manusia, serta keterlibatan masyarakat nelayan.
Muslik menegaskan bahwa sebelum membangun TPI baru atau memperluas yang sudah ada, pihaknya ingin memastikan TPI yang ada benar-benar berfungsi. “Kami ingin evaluasi dan optimalkan dulu. Jangan sampai membangun baru tapi yang lama terbengkalai,” katanya.
Untuk mengatasi persoalan ini, DKP Kukar berencana melakukan peninjauan langsung ke lapangan, melibatkan peran serta kelompok nelayan, dan membuka kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola TPI secara profesional.
“TPI harus jadi pusat aktivitas ekonomi. Kalau tidak dimanfaatkan, itu jadi pemborosan. Kami tidak ingin itu terjadi,” lanjutnya.
Optimalisasi TPI ini juga diharapkan bisa memperbaiki rantai distribusi ikan dan memberikan keuntungan lebih besar bagi nelayan. Dengan pelelangan yang teratur dan transparan, harga ikan menjadi lebih kompetitif dan adil.
DKP Kukar juga akan melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha dan kelompok pengelola agar mereka memiliki kapasitas manajemen yang baik. Dengan penguatan ini, TPI bisa menjadi simpul penting dalam ekonomi perikanan lokal.
“Kita akan terus dorong ini jadi prioritas, karena kalau TPI-nya hidup, perputaran ekonomi juga akan lebih lancar,” tegas Muslik. (ADV/Diskominfo Kukar)