Samarinda – Tim sepak bola Kalimantan Timur harus puas menjadi runner-up di ajang pra-Popnas Zona IV setelah kalah dari Jawa Timur melalui adu penalti. Meski demikian, peluang untuk bersinar di Popnas 2025 masih terbuka lebar.
Anak-anak Kaltim sebenarnya memulai pertandingan final dengan sangat baik. Mereka unggul 2-0 pada awal laga, sebelum Jawa Timur berhasil memperkecil ketertinggalan di babak pertama. Di paruh kedua, tekanan dari tim lawan semakin meningkat, memaksa pertahanan Kaltim melakukan kesalahan yang berujung pada gol penyama kedudukan. Laga pun berakhir dengan adu penalti.
Keberuntungan yang mengiringi Kaltim di semifinal melawan Sulawesi Tenggara sayangnya tak berulang. Dari tiga eksekutor Kaltim, tak satu pun yang berhasil mencetak gol. Sementara itu, Jawa Timur mencatatkan tiga gol dari empat penendang untuk memastikan kemenangan dengan skor 3-0. “Sepertinya anak-anak anti-klimaks di adu penalti kali ini,” ungkap pelatih Rahmad Hidayat, yang akrab disapa Rambo.
Kegagalan meraih emas tentu menjadi pelajaran berharga bagi Kaltim. Namun, kabar baik tetap menyelimuti tim. Sesuai regulasi, tiga tim teratas di Zona IV berhak melaju ke Popnas 2025. Dengan status sebagai runner-up, Kaltim telah mengamankan tiket ke Aceh-Sumut untuk ajang yang lebih bergengsi itu.
“Alhamdulillah kita tetap lolos, sesuai target yang diberikan di awal,” tutup Rambo. Ia menyebut timnya akan memanfaatkan waktu persiapan menuju Popnas untuk memperbaiki kekurangan, terutama dalam mempertahankan konsistensi permainan hingga akhir laga.
Meski tak membawa pulang emas, hasil ini menunjukkan bahwa Kaltim memiliki potensi besar di ajang sepak bola usia muda. Dengan pembinaan dan persiapan lebih matang, optimisme untuk tampil lebih baik di Popnas tahun depan tetap terjaga. (ADV/Dispora Kaltim)