SAMARINDA – Melihat belum maksimalnya transisi ekonomi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mulai membentuk Forum Konsultasi Daerah Transformasi. Rangkaian permulaan forum tersebut diawali melalui kegiatan Kick Off yang dilaksanakan di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (22/10/2024).
Kick Off dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni. Dalam sambutannya, forum ini akan berfokus untuk merancang transformasi ekonomi klasik ke ekonomi kreatif melalui penjaringan inisiatif dari unsur birokrat dan stakeholder terkait.
“Bicara transformasi ekonomi kreatif seperti apa sih yag akan kita wujudkan, mulai dari mana, aspeknya apa saja. Tentu juga nanti membahas konsekuensi non-ekonominya. Seperti menurunnya sektor usaha batubara, misalnya itu berimbas di sektor sosial, budaya dan seterusnya,”terangnya.
Forum ini pun juga menjadi urgen lantaran pemerintah juga perlu menyongsong Indonesia Emas 2045 yang mana Kaltim akan menjadi superhero ekonomi Indonesia Tengah. Mengingat telah hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Meskipun telah ada rencana aksi thun berapa apa saja industri turunan yang akan di lakukan di beberapa area sesuai Perpres 62 Tahun 2022. Tapi kita perlu berinisiatif gerakkan potensi yang kita miliki untuk upaya transformasi ekonomi,”jelasnya.
Sri menekankan berkurangnya Kaltim akan ketergantungan atas Sumber Daya Alam (SDA) gas dan mineral. Diperlukannya hilirisasi tentang komoditas unggulan non migas.
Ditambahkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Yusliando, forum ini juga menjawab permasalahan yang dihadapi Kaltim dalam transformasi ekonomi. Yakni dominannya sektor ekstraktif.
“Kami juga sudah mengidentifikasi berbagai kendala. Mulai dari perumusan kebijakan, koordinasi lintas sektor dan eksekusi belum berjalan sesuai dnegan harapan,”ucapnya.
Forum ini akan merumuskan kebijakan perencanaan terkait dengan transformasi ekonomi. Tugas pertama yang bakal dilakukan forum ialah pembentukan kelompok kerja (pokja) komunitas unggulan daerah, pokja sektor industri pengolahan dan pariwisata, pokja barang dan jasa, serta pokja jalan dasar.
“Tugas forum ini adalah mendorong dan mengobatisasi percepatan gravitasi ekonomi Kaltim. Bukan sekedar jangka pendek, tapi kita berharap bisa jangka panjang,”tegasnya.
Pihaknya berharap melalui forum ini pula, bisa mewujudkan target PDRB yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Yakni 44,1 persen.(*)