SAMARINDA — Proyek pembangunan Tugu Pesut di Samarinda tengah menjadi sorotan publik. Bentuknya yang bukan patung utuh, melainkan siluet, memicu beragam tanggapan. Apalagi dana yang digelontorkan untuk karya seni tersebut mencapai Rp 1,2 miliar.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, konsep siluet tersebut adalah bagian dari seni kontemporer. Konsep ini, kata Deni, menggambarkan makna melalui bentuk yang lebih abstrak.
Meski demikian, bentuk abstrak ini menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat yang berharap tugu lebih menyerupai pesut asli. Kritik lain muncul soal penggunaan anggaran yang dinilai terlalu besar.
“Jika dilihat sekilas, tugu ini tidak terlihat seperti pesut secara utuh. Namun, ini adalah bentuk siluet,” kata Deni, Rabu, 22 Januari 2025.
Di sisi lain, Deni mengakui, DPRD belum menerima rincian lengkap terkait komponen anggaran pembangunan Tugu Pesut.
“Kami belum melihat secara detail elemen-elemen yang dihitung dalam anggaran ini,” ucapnya.
Menurut Deni, lambannya proses koordinasi antara DPRD dan dinas terkait menjadi kendala. Ia berjanji akan mempercepat agenda evaluasi setelah agenda riset yang sedang berlangsung selesai pada awal bulan depan.
“Kami akan memastikan bahwa anggaran yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan manfaat,” tambahnya.
Penulis: Asrida