SAMARINDA – Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXX Tahun 2024 tidak hanya diramaikan dengan perlombaan saja. Tetapi ada juga hiburan untuk masyarakat Kaltim, khususnya Samarinda. Salah satunya ialah Pameran, Halal Food dan Pameran Kaligrafi Internasional yang diadakan di Samarinda Convention Hall, Komplek Gor Kadrie Oening, dari 8 September hingga 15 September 2024.
Sebanyak 200 lebih peserta pameran mulai dari lokal hingga luar daerah, lebih dari 70 booth kuliner halal, dan 30 lebih booth se-Indonesia yang menampilkan beragam produk unggulan UMKM masing-masing daerah. Khusus untuk Pameran Kaligrafi Internasional, pameran ini menjadi yang pertama di dunia. Diikuti lebih dari 36 negara dan 50 tamu negara.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Sri Wahyuni menerangkan, rangkaian kegiatan ini diharapkan tidak hanya sebagai ajang syiar Islam, namun membangun ukhuwah Islamiyah.
“Tidak hanya membangun persaudaraan di wilayah nusantara, tetapi juga antar bangsa,”ungkapnya.
Menjadi menarik ialah kerjasama Pemprov Kaltim dengan berbagai pihak untuk menyukseskan pameran ini. Pihaknya melakukan kerjasama dengan Jakarta Islamic Center yang telah berhasil menghadirkan seni kaligrafi internasional.
Selain itu pula, dengan Balai Pelestarian Kebudayaan, yang menghadirkan naskah-naskah Kerajaan Kotawaringin yang telah diterjemahkan.
Sekdaprov juga berharap ada manfaat ekonomi juga yang didapat selama kegiatan tersebut.”Ini menjadi salah satu sukses yang ingin dicapai oleh panitia penyelenggara MTQN,”sambungnya.
Kesukses yang dimaksud diantaranya sukses ketika semua kafilah merasa aman dan nyaman, sukses prestasi bagi Pemprov Kaltim, sukses ukhuwah Islamiyah, dan sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat Samarinda.
“Mudah-mudahan penyelenggaraan pameran ini akan menjadi momentum yang tidak terlupakan, momentum yang bersejarah, yang memperkuat tema dari penyelenggaraan MTQN ke-30 di Provinsi Kalimantan Timur,”harapnya.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani bangga atas karya yang ditampilkan dalam pameran ini. Pameran yang kaya akan sejarah panjang di republik ini.
“Ada sebuah kerajaan yang tercatat sebagai kerajaan paling tua di Indonesia menjadi sebuah episentrum peradaban dan pada masa yang akan datang. Kita pun akan melihat dan menyaksikan Kalimantan Timur sebagai episentrum dirumuskannya kebijakan-kebijakan yang akan menata Indonesia ke depannya,”ucapnya.
Ali mengajak pengunjung agar bisa mengambil ilmu selama pameran, namun juga memberikan manfaat kepada yang lain.
“Mohon izin agar datang ke sini tidak sekedar menikmati seni dari Qur’an dan menikmati ajaran Qur’an, tetapi juga memberikan ruang kehidupan dengan memutar ruang kehidupan ekonomi,”pintanya. (*)