Hadi Tak Terima Data Kesetaraan Gender yang Dibawa Seno Aji

Cuplikan Debat Pilkada Kaltim 2024 kedua, Jakarta, (3/11/2024).

Caption: Cuplikan Debat Pilkada Kaltim 2024 kedua, Jakarta, (3/11/2024).

SAMARINDA – Calon Wakil Gubernur Kaltim nomor urut 01, Hadi Mulyadi tak terima atas data terkait kesetaraan gender yang dikemukakan oleh rivalnya, Seno Aji. Hal ini disampaikan ketika merespon jawaban Seno Aji pada segmen ketiga Debat Pilkada 2024 kedua, Jakarta, Minggu (3/11/2024).

Diketahui, Seno Aji menjawab pertanyaan dari tim panelis dengan subtema ‘Pemberdayaan Kelompok Rentan dan Kesetaraan Gender”. Pertanyaannya ialah :

“Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Kalimantan Timur sangat rendah. Pada tahun 2023, Kaltim berada pada peringkat 32 dari 34 provinsi. Ini diperparah dengan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang grafiknya meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kaltim, pada tahun 2021 tercatat 551 kasus yang meningkat tajam jadi 1108 kasus pada tahun 2023.”

“Apa rencana strategis anda untuk menekan jumlah kasus dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalimantan Timur termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan melindungi korban serta memastikan penegakan hukum yang efektif ?”

Seno menjawab dengan merasa kasihan akan kondisi di Kaltim. Ia mengkritisi kurang maksimalnya alokasi anggaran yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sebelumnya terkait kesetaraan gender.

“IPG kita berada peringkat 32 dari 34 provinsi, kasihan. Padahal anggaran kita sangat besar, padahal IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita sangat tinggi,”ucapnya.

Bersama dengan Rudy Mas’ud, Seno menawarkan program SAKTI (Satu Akses untuk Kalimantan Timur). Program ini akan memberikan informasi yang detail terkait kondisi para perempuan maupun penyandang disabilitas.

Selain itu, pihaknya akan aktif mengajak warga dalam kegiatan sosial yang menjadi ajang komunikasi warga.

“Apabila kami diberi amanah oleh masyarakat Kalimantan Timur akan turut aktif dalam menanggulangi dan kita akan membuat Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak, yang terkoneksi dengan aplikasi SAKTI dan masyarakat bisa melaporkan kapan saja kejadian kejadian yang ada di masyarakat tentang perempuan dan anak,”jelasnya.

Penjelasan tersebut direspon oleh Hadi Mulyadi. Ia mengakui bahwa ketika kepemimpinan Isran Noor dan Hadi Mulyadi telah memberikan yang terbaik mengenai kesetaraan gender.

“Hanya ada 6 Sekretaris Daerah (Sekda) perempuan yang ada di Indonesia. Dua dari 6 itu, ada di Kalimantan Timur dan dua itu di masa pemerintahan Bapak (Isran). Artinya kami sangat memperhatikan itu,”bebernya.

Tak hanya itu, mereka juga telah menempatkan pejabat eselon 2-3 yang sebagian besar ialah perempuan.

“Artinya kami tidak bicara, data yang tadi mungkin kurang tepat, tapi kami telah memberikan bukti bahwa kami berikan perhatian kepada perempuan. Kita memberikan bukti, bukan janji. Pahamlah ikam,”serang Hadi.

Seno Balas Keras Respon Hadi

Tak terima jua akan respon Hadi, Seno Aji pun menanggapi bahwa data yang ia kemukakan bukan dibuat-buat.

“Data tersebut tidak dibuat-buat karena saya mendapatkan dan mendengar sendiri baru saja oleh moderatur yang membacakan pertanyaan dari Panelis. Yang meningkat 551 kasusnya menjadi 1108 kasus, sangat miris. Kami tidak ingin membuat data palsu, data ini asli semua,”tegasnya.

Seno mengakhiri tanggapan dengan kembali menawarkan program unggulan mereka, aplikasi SAKTI.

“Kami calon nomor urut 02, tentu saja akan mengoptimalisasi aplikasi SAKTI, melalui yang namanya lapor lapor. Inii adalah satu aplikasi yang bisa langsung daripada dari masyarakat ke pemerintah tanpa melalui jalur birokrasi, yang semuanya tinggal dalam aplikasi tersebut langsung itu akan kita lakukan,”kuncinya.(*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews