Deflasi Lagi Bayang-Bayangi Ekonomi Indonesia, Apa Itu?

Ilustrasi Deflasi.(ISTIMEWA)

Caption: Ilustrasi Deflasi.(ISTIMEWA)

Hai Vox and Voxy! Perekonomian di Indonesia lagi goncang-gancing nih! Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut. Bisa jadi deflasi ini diindikasi adanya penurunan daya beli masyarakat.

Bilangnya Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti, angka yang direkam oleh BPS melalui Indeks Harga Konsumen (IHK) salah satunya dipengaruhi oleh mekanisme pembentukan harga di pasar baik dari sisi penawaran (supply).

Nah.. ketika terjadi peningkatan di sisi supply, tentu saja hal ini berimplikasi pada penurunan harga barang sehingga harga yang diterima oleh konsumen relatif turun. Kenaikan supply atau melimpahnya stok dapat disebabkan oleh masa panen maupun penurunan ongkos produksi.

Sebelumnya, BPS mencatat terjadi inflasi tahunan sebesar 1,84% pada September 2024. Sedangkan secara bulanan, terjadi deflasi 0,12% dan secara year to date atau tahun kalender terjadi inflasi sebesar 0,74%.

Bingung nggak tuh ? HAHAHA. Memang, kalau bahas istilah ekonomi nih kadang bikin pusing. Biar kalian lebih paham, baca yuk artikel ini !

APA SIH ITU DEFLASI?

Deflasi merupakan penurunan laju inflasi selama waktu tertentu. Pada kondisi ini, harga barang dan jasa secara bersamaan mengalami penurunan secara signifikan.

Fenomena ini sebenarnya memang seperti memberikan keuntungan bagi kita si konsumen, karena harga barang dan jasa menjadi lebih murah. Tetapi jika melihat di posisi pengusaha, fenomena ini merugikan para pemilik usaha.

Karena penurunan harga yang tajam tentu berdampak pada margin pendapatan yang diperoleh para pengusaha. Kondisi ini mampu menyebabkan ketidakstabilan finansial bagi bisnis.

Perusahaan bisa juga mengalami penurunan pendapatan dan kesulitan untuk menutup biaya operasional. Akibatnya, usaha kecil dan menengah mungkin terpaksa harus menutup atau mengurangi skala bisnis mereka.

Endingnya apa? angka pengangguran di Indonesia berpotensi bisa bertambah, pertumbuhan ekonomi pun akan mengalami penurunan.

PENYEBABNYA APA SIH ?

Disclaimer, penyebab-penyebab ini saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain yang akan membuat peredaran mata uang menjadi menurun di Indonesia ya!

  1. Permintaan Barang Menurun

Penyebab utama deflasi biasanya sih adalah permintaan barang yang semakin menurun. Hal ini tentu akan menyebabkan harga barang menjadi rendah.

Jumlah produksi yang tidak sesuai dengan permintaan konsumen akan menyebabkan barang menajdi sulit untuk dijual. Pada akhirnya, kamu akan terpaksa untuk menurunkan harga jual produk untuk menarik konsumen.

  1. Jumlah Uang yang Beredar Sedikit

Penyebab selanjutnya adalah sedikitnya jumlah uang yang beredar  di masyarakat. Hal ini biasanya disebabkan oleh peningkatan suku bunga di bank.

Akibatnya, orang akan berbondong-bondong untuk menabung daripada menghabiskan uang mereka. Situasi ini dong yang membuat jumlah uang yang beredar menjadi menurun.

  1. Hasil Produksi yang Sama

Kalau penyebab ini ketika produksi barang dan jasa tetap stabil sementara permintaan dari konsumen menurun.

Jika jumlah barang dan jasa yang diproduksi tetap sama tetapi permintaan konsumen menurun, maka persediaan barang akan meningkat. Pada akhirnya, kita tidak ada pilihan lain selain menjual produk dengan harga yang murah.

  1. Kebijakan Moneter yang Ketat

Deflasi ini juga salah satunya disebabkan adanya kebijakan moneter. Misalnya, kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dapat memengaruhi tingkat deflasi.

Kalau suku bunga tinggi, kita mungkin saja akan lebih memilih untuk menyimpan uang di bank agar mendapatkan imbal hasil yang menarik.

APA ADA JENIS-JENISNYA?

Yes ada, Vox and Voxy! Deflasi terbagi menjadi dua jenis. Yaitu :

Deflasi sirkulasi pada dasarnya terjadi ketika ekonomi negara mengalami proses peralihan dari periode pertumbuhan yang maju menuju penurunan.

Situasi ini muncul akibat ketidakseimbangan antara konsumsi dan daya produksi sehingga mengakibatkan penurunan harga barang. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kelebihan jumlah barang produksi yang sama.

Fenomena ini dimulai ketika terjadi penurunan drastis dalam permintaan masyarakat terhadap barang-barang ekonomi.

Deflasi jenis ini menekankan pada kegagalan pemerintah ataupun Bank Sentral dalam membuat dan menerapkan kebijakannya. Pemerintah tidak berhasil dalam menekan angka konsumsi masyarakat melalui kebijakan tertentu.

Hasilnya, konsumsi masyarakat justru semakin meningkat dan harga barang menjadi turun. Kebijakan ini juga akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan berbagai jenis kredit dari bank.

Masyarakat tentu ingin mendapatkan suku bunga yang lebih tinggi. Akibatnya, sirkulasi uang serta harga komoditas menjadi menurun.

Pada intinya, deflasi ini terjadi akibat harga komoditas tidak stabil dan pemerintah berusaha untuk mengurangi konsumsi publik agar seimbang. Namun, kebijakan ini gagal dan justru semakin memicu kenaikan tingkat konsumsi publik.

TERUS CARA MENGATASINYA ?

Sebenarnya deflasi bisa diatasi dengan intervensi pemerintah. Langkah-langkah yang harus dilakukan ialah :

Pengambilan kebijakan moneter berwujud politik diskonto dapat membantu menormalisasi peredaran uang di pasar dengan menurunkan tingkat suku bunga.

Ketika suku bunga naik, maka akan banyak orang berlomba-lomba untuk menabung dan tidak membelanjakan uangnya di pasar.

Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah dapat menurunkan tingkat suku bunga sehingga mendorong masyarakat untuk memegang uang tunai.

Dengan begitu, masyarakat dapat terdorong untuk membeli barang atau jasa yang diperlukan sehingga peredaran uang kembali normal.

Selain kebijakan moneter, pemerintah dapat menerapkan kebijakan fiskal untuk mengurangi efek deflasi pada perekonomian negara.

Strategi yang dapat dilakukan di sini adalah memperbarui pemasukan dan pengeluaran negara untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

Di samping kebijakan moneter dan fiskal, terdapat jenis kebijakan nonmoneter yang perlu diterapkan untuk mengatasi deflasi.

Kebijakan ini dibuat berdasarkan kesadaran tingkah laku masyarakat atau terjadi secara alamiah untuk diterapkan sesuai dengan kondisi ekonomi negara.

Masyarakat sih bisa mengantisipasi risiko deflasi ini. Caranya adalah menyimpan aset yang aman terhadap fluktuasi harga di pasar. Salah satunya adalah emas.

Tapi sih sarannya Manajer Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia-Farisan Aufar, masyarakat bisa membantu dengan banyak-banyak belanja. Nah..setuju nggak dengan saran ini?

PENULIS : Tim Voxnews

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews