4 Bakal Calon Wakil Wali Kota Samarinda Unjuk Gagasan Ketahanan Pangan

Suasana Diskusi Politik Pilkada Kota Samarinda 2024-2029 di Setiap Hari Coffeeshop Jalan Ir Juanda, Minggu (23/6/2024).

Caption: Suasana Diskusi Politik Pilkada Kota Samarinda 2024-2029 di Setiap Hari Coffeeshop Jalan Ir Juanda, Minggu (23/6/2024).

SAMARINDA – Kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda Tahun 2024 ini terus menjadi perhatian publik. Andi Harun sebagai kandidat terkuat masih belum menetapkan sosok pendampingnya. Padahal berbagai politisi maupun tokoh berlomba untuk memantaskan diri menjadi sebagai calon wakil wali kota (wawali) dengannya.

Dalam kesempatan itu, salah satu media online Pojoknegeri.com menyelenggarakan Sesi Diskusi Politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Samarinda 2024-2029 di Setiap Hari Coffeeshop Jalan Ir Juanda, Minggu (23/6/2024).

Bakal calon wakil wali kota (wawali) yang hadir kali ini diantaranya Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Syafaruddin, Anggota DPRD Kaltim Saefuddin Zuhri, Sekretaris DPRD Samarinda Agus Tri Susanto dan CEO Cahaya Fajar Kaltim Daniel mahendra Yuniar.

Ada berbagai topik yang ditanyakan untuk keempat bakal calon wawali ini. Mereka pun mengutarakan dan unjuk ide maupun gagasan agar bisa memperkuat kesempatannya sebagai pendamping Andi Harun.

Salah satu topik yang mencuat ialah ketahanan pangan. Diketahui, Kota Samarinda masih belum sepenuhnya mewujudkan swasembada pangan. Berbagai komoditi yang mengharuskan pemerintah mengimpor dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Meskipun Andi Harun selaku Wali Kota Samarinda telah berupaya keras untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi ada tantangan yang dialami untuk periode ke depannya.

Menjawab ketahanan pangan ini, Syafaruddin sendiri mengemukakan pengalamannya sebagai Ketua TWAP yang mendampingi program-program yang dijalankan Wali Kota Samarinda. Ia meyakini bahwa program tersebut ialah langkah-langkah yang benar untuk memperkuat ketahanan pangan.

Namun dengan banyaknya lahan eks tambang yang bisa berpotensi untuk dimanfaatkan, jika ia terpilih, kondisi ini akan lebih bisa mewujudkan ketahanan pangan.

“Void eks tambang memang tidak cukup produktif untuk menguatkan sektor ketahanan pangan. Tapi ikhtiar terus dilakukan,”tegasnya.

Saefuddin Zuhri menjawab bahwa daerah pertanian di Kota Samarinda bisa ditingkatkan kembali. Pun ia juga menyatakan adanya wacana Samarinda bebas tambang di 2026 menjadi kesempatan yang besar pula.

“Samarinda itu ada beberapa daerah pertanian yang harus ditingkatkan. Seperti Lempake, Makroman, Palaran bisa ditingkatkan lagi.”

“Di 2026, Samarinda bebas tambang. Inilah yang harus kita sikapi. Pertambangan nantinya gimana mekanisme dirumuskan Pemda jadi daerah pertanian yang baik. Bisa melalui kerjasama berbagai pihak. Masukan-masukan warga itu bisa dikonfirmasi lebih lanjut,”terangnya.

Sedangkan Agus Tri Susanto menilai bahwa harus ada pikiran yang inovatif untuk mewujudkan ketahanan pangan Kota Samarinda. Apalagi impor-ekspor juga menjadi faktor pendukung tingginya pertumbuhan ekonomi di Samarinda.

“Saya mau mengajak berpikir secara inovatif dilakukan dengan rencana yang komprehensif. Kalau ingin meningkatkan pertanian, tidak mungkin seluruh lahan di Samarinda menjadi lahan pertanian dan perkebunan. Ada pemetaan kesesuaian lahan pertanian dan perkebunan,”paparnya.

Terakhir, Daniel melihat bahwa Kota Samarinda bukanlah kota satu-satunya di Kalimantan. Kehidupan di kota ini memang disokong oleh pulau lain. Kerja sama antar daerah menjadi titik penting untuk keberlanjutan ketahanan pangan.

Namun semua itu diawali dengan data yang komprehensif dan terintegrasi.”Kebutuhan primer dan sekunder bisa terpenuhi, jika rumah data dibangun di Samarinda,”kuncinya.(*)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews