TENGGARONG – Dalam upaya mewujudkan ketahanan air dan meningkatkan produktivitas pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkolaborasi dengan Kodim 0906/KKR untuk membangun 89 sumur bor di lima kecamatan strategis.
Langkah strategis ini diharapkan menjadi solusi permanen atas krisis air yang kerap melanda wilayah agraris Kukar, sekaligus mendongkrak hasil panen padi dan sayur-sayuran di “Bumi Etam”.
“Lebih dari 70% lahan pertanian kita bergantung pada air hujan. Ketersediaan air menjadi kunci utama bagi pertanian,” ungkap Kepala Distanak Kukar, Muhamad Taufik.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, proyek ini diinisiasi untuk menemukan deposit air yang signifikan di beberapa lokasi.
“Kami mohon doa agar usaha ini berhasil,” imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Taufik, menekankan bahwa proyek pengeboran sumur bor tahun ini akan mencakup area pertanian sayur-sayuran dan padi.
“Ini adalah langkah konkret kita dalam mewujudkan swasembada pangan,” tegasnya.
Sementara itu, Mayor Inf. Mahfudz dari Kodim 0906/KKR menjelaskan bahwa pembangunan sumur bor didasarkan pada evaluasi kebutuhan dan potensi pertanian di Kukar.
“Kami telah menyelesaikan pemboran di lima titik, dengan satu di Sumber Sari sudah beroperasi penuh,” jelasnya.
Sumur-sumur ini akan menggunakan energi surya untuk mengoperasikan pompa air, sehingga meringankan beban biaya operasional bagi para petani.
“Energi matahari akan menjadi sumber kehidupan baru bagi pertanian kita, terutama saat musim kemarau,” tutupnya. (Adv/DiskominfoKukar)