Samarinda – Kompetisi Piala Soeratin menjadi titik fokus Dispora Kalimantan Timur untuk pembinaan atlet muda usia 15-20 tahun. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa pembinaan ini akan menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang.
Menurut Rasman, atlet yang akan bertanding dalam Piala Soeratin adalah putra daerah yang mewakili kabupaten dan kota masing-masing. “Kita akan melihat dari sisi potensi keluarganya. Dari situ, kita bisa tahu mana atlet yang perlu terus dilakukan pembinaan secara konsisten,” ujarnya. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mempersiapkan kompetisi nasional, tetapi juga Porprov tahun 2026.
Rasman menekankan pentingnya persiapan dini untuk mendukung performa atlet. “Kami sudah meminta kepada setiap kabupaten dan kota agar segera membentuk tim untuk mengikuti Piala Soeratin. Dengan usia maksimal 20 tahun, atlet-atlet muda ini juga akan siap berkompetisi di Porprov mendatang,” tambahnya.
Sebagai bagian dari strategi, Asprov PSSI diharapkan memainkan peran penting melalui proses talent scouting. Atlet yang terpilih akan mendapatkan pembinaan intensif untuk memastikan performa mereka konsisten. “Ini sangat penting. Atlet usia 15 tahun yang dibina sekarang akan mencapai usia emas saat mereka berumur 19-20 tahun,” jelas Rasman.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan atlet muda Kaltim dapat bersaing di tingkat nasional. Ajang seperti Piala Soeratin menjadi langkah awal yang krusial dalam mengembangkan bakat mereka.
Dispora Kaltim yakin bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, klub, dan Asprov PSSI dapat membawa dampak besar pada pengembangan sepak bola usia muda di provinsi ini. Piala Soeratin bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga investasi dalam masa depan sepak bola nasional. (ADV/Dispora Kaltim)