Lereng Inlet Terowongan Longsor, DPRD Samarinda Imbau Pemkot Aktif Edukasi

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Aan Andriansyah

Caption: Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Aan Andriansyah

SAMARINDA – Pergerakan tanah di lereng inlet terowongan Jalan Sultan Alimuddin usai hujan deras pada 12 Mei 2025 memicu kekhawatiran warga. Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memastikan tidak ada ancaman serius, DPRD menilai perlunya edukasi yang lebih aktif kepada publik terkait kondisi teknis proyek.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Aan Andriansyah, menjelaskan bahwa struktur lereng yang saat ini terlihat belum merupakan bangunan permanen. Penahan tanah yang digunakan bersifat sementara untuk mendukung proses konstruksi.

“Itu memang belum permanen. Hanya struktur sementara agar aktivitas konstruksi bisa tetap berjalan,” ungkap Aan saat ditemui di Kantor DPRD Samarinda, Rabu (14/5/2025).

Menurutnya, kekhawatiran warga wajar muncul karena kurangnya pemahaman mengenai tahapan teknis proyek. Oleh karena itu, Aan mendorong Pemkot maupun pelaksana proyek untuk memperkuat komunikasi publik.

“Proyek besar seperti ini harus disertai edukasi. Supaya warga tahu tahapan-tahapan pengerjaannya, termasuk soal penahan lereng,” ujarnya.

Aan juga menekankan bahwa pembangunan terowongan sudah melalui kajian teknis yang mendalam dan profesional. Bahkan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, disebut telah menjamin kekuatan struktur inlet.

Meski demikian, Aan menilai transparansi informasi bisa membantu meredam kecemasan publik. “Daripada spekulasi liar berkembang, lebih baik pemerintah rutin menyampaikan progres dan langkah-langkah antisipasi,” tutupnya.

Dengan pendekatan komunikasi yang tepat, diharapkan warga tidak hanya merasa aman, tetapi juga ikut mendukung kelancaran pembangunan strategis tersebut. (ADV)

Ikuti VOXnews di Google Berita

.

Bagikan berita ini:

-

Berita Populer

It seems we can't find what you're looking for.

VOXnews