Samarinda – Firdaus, atlet para renang asal Balikpapan, membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih puncak prestasi. Pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Solo, Jawa Tengah, ia berhasil meraih medali emas di nomor 200 meter gaya bebas dan medali perunggu di nomor 400 meter gaya bebas.
Lahir pada 24 Agustus 1990, perjalanan Firdaus penuh lika-liku. Kecelakaan yang dialaminya saat masih SMA pada tahun 2010 sempat menjadi titik terendah dalam hidupnya. Namun, ia bangkit berkat dukungan teman-temannya. “Dukungan teman-teman memberikan saya semangat baru,” ujar Firdaus usai pertandingan di Solo.
Prestasi ini bukan pertama kalinya bagi Firdaus. Pada Peparnas Papua, ia juga membawa pulang medali perak dan perunggu. Konsistensi ini menjadi bukti tekad kuatnya untuk terus berkembang meskipun dalam keterbatasan.
“Yang terpenting adalah tetap semangat dan terus berlatih. Tanpa latihan, tak ada kemenangan. Jangan patah semangat meski di tengah keterbatasan,” pesan Firdaus untuk para atlet muda.
Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur berkomitmen mendukung para atlet seperti Firdaus. Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, menyebutkan pentingnya peningkatan SDM dan fasilitas olahraga. “Kita akan terus lakukan peningkatan ya, selain sarana dan prasarana tentu SDM seperti pelatih perlu kita persiapkan,” katanya.
Kini, Firdaus menjadi inspirasi tidak hanya bagi warga Balikpapan, tetapi juga bagi komunitas olahraga disabilitas di Indonesia. Perjuangannya membuktikan bahwa keterbatasan tidak pernah menjadi alasan untuk berhenti bermimpi. (ADV/Dispora Kaltim)